Jurnalistika
Loading...

LIFE

7 Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan Setelah Selesai Wawancara Kerja

Jangan tenang dulu setelah melalui proses wawancara kerja tahap pertama, kamu masih perlu melakukan beberapa hal ini.

  • Ananda Nova

    17 Sep 2024 | 08:15 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi wawancara di perusahaan besar. (Pexels/MART PRODUCTION)

Setelah kamu selesai menjalani wawancara kerja, rasanya seperti beban berat sudah terangkat dari pundak, bukan? Namun, jangan dulu santai. Ada beberapa langkah penting yang harus kamu lakukan setelahnya untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan impianmu.

Mungkin terasa sepele, tapi tindakan ini bisa meninggalkan kesan yang baik pada pihak perusahaan dan membuatmu lebih siap untuk langkah berikutnya. Berikut adalah sejumlah hal yang perlu kamu lakukan setelah wawancara kerja!

1. Kirim Ucapan Terima Kasih

image
Ilustrasi mengirim ucapan terimakasih. (Pixabay/Tumisu)

Setelah wawancara selesai, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengirimkan ucapan terima kasih kepada interviewer atau perusahaan. Melakukan tindakan ini bukan soal kesopanan saja, kamu bisa menunjukkan antusiasme kamu terhadap posisi tersebut.

Sebuah email singkat yang sopan sudah cukup, asalkan kamu menyebutkan hal-hal positif dari wawancara dan bagaimana kamu menantikan langkah selanjutnya. Kirim email dalam waktu 24 jam setelah wawancara.

Sertakan ungkapan terima kasih karena telah memberi kesempatan wawancara. Jika memungkinkan, tambahkan beberapa poin dari percakapan selama wawancara yang menurutmu menarik atau menunjukkan ketertarikanmu lebih lanjut.

Contoh:

“Terima kasih atas waktu dan kesempatan untuk berbincang mengenai posisi X. Saya sangat antusias dengan visi perusahaan, terutama terkait dengan proyek yang sedang dijalankan. Saya sangat berharap bisa menjadi bagian dari tim dan memberikan kontribusi.”

2. Evaluasi Diri Sendiri

image
Ilustrasi evaluasi diri. (Pixabay/Geralt)

Setelah selesai wawancara, cobalah untuk melakukan evaluasi terhadap performa dirimu selama sesi berlangsung. Cara seperti ini berguna untuk membantumu memperbaiki cara menghadapi wawancara berikutnya jika dibutuhkan.

Pikirkan tentang hal-hal seperti: Apakah kamu sudah menjawab semua pertanyaan dengan baik? Apakah ada hal yang kamu lewatkan atau kurang sampaikan dengan jelas? Apakah ada kesan tertentu yang menurutmu kurang baik?

Mengevaluasi dirimu sendiri, bisa membuat belajar dari pengalaman tersebut dan meningkatkan performa di wawancara yang akan datang. 

3. Catat Detail Wawancara

image
Ilustrasi mencatat hasil wawancara. (Pixabay/Deezy)

Meskipun terdengar sederhana, mencatat detail wawancara sangat penting. Catatan ini bisa membantu kamu jika nanti perusahaan memanggilmu untuk tahap wawancara lanjutan atau negosiasi gaji.

Beberapa hal yang sebaiknya dicatat antara lain, nama pewawancara dan posisi mereka di perusahaan. Poin-poin penting dari diskusi yang muncul selama wawancara, dan tanggal dan jam wawancara serta respons pewawancara terhadap jawabanmu.

Informasi ini akan berguna ketika kamu ingin menindaklanjuti atau mempersiapkan diri untuk tahap berikutnya. Bisa juga membantu untuk menjawab pertanyaan yang mungkin diajukan.

4. Follow Up dengan Bijak

image
Ilustrasi wawancara menceritakan diri sendiri. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Jika setelah beberapa waktu kamu belum mendapat kabar dari perusahaan, langkah berikutnya adalah melakukan follow-up. Namun, kamu harus bijak dalam hal ini agar tidak terkesan mendesak atau terlalu terburu-buru.

Follow-up bisa dilakukan dalam waktu 1–2 minggu setelah wawancara. Gunakan kalimat yang ramah, dan tetap santai saat meminta update tentang proses lamaranmu.

Sebutkan bahwa kamu masih tertarik dengan posisi tersebut. Mintalah update dengan sopan, tanpa menekan pewawancara.

Contoh:

"Saya berharap kabar baik dari proses wawancara kemarin. Saya masih sangat antusias untuk bergabung dengan tim. Jika ada informasi lebih lanjut terkait tahap berikutnya, saya sangat berterima kasih."

5. Persiapkan Diri untuk Langkah Selanjutnya

Setelah wawancara, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri menghadapi tahap-tahap berikutnya dalam proses rekrutmen. Perusahaan bisa saja meminta kamu untuk menjalani tes keterampilan, wawancara lanjutan, atau negosiasi gaji. Jangan kaget, karena banyak perusahaan menerapkan tahapan berlapis untuk memilih kandidat terbaik.

Cobalah  mempelajari kembali materi atau keterampilan yang mungkin diperlukan untuk tes lanjutan. Selain itu, kamu bisa menyusun daftar pertanyaan atau informasi yang ingin kamu sampaikan jika ada wawancara lanjutan.

Mempelajari cara melakukan negosiasi gaji dengan bijak jika nantinya kamu diberi penawaran juga perlu.

6. Tetap Profesional dan Sabar

Proses rekrutmen bisa memakan waktu lebih lama dari yang kamu harapkan. Maka dari itu, kesabaran adalah kunci utama setelah wawancara.

Tidak semua perusahaan memberikan jawaban dalam waktu cepat, beberapa mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memutuskan. Oleh karena itu, tetap profesional dan sabar menunggu kabar. Jangan sampai kamu melakukan follow-up terlalu sering yang malah membuatmu terkesan tidak sabaran atau terlalu memaksa.

Selama menunggu, ada baiknya kamu juga tetap mencari kesempatan lain. Jangan hanya bergantung pada satu perusahaan. Siapa tahu, ada peluang lain yang lebih baik di luar sana.

7. Perbaiki CV atau Portofolio

image
Ilustrasi lamaran kerja. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Saat menunggu kabar, manfaatkan waktu untuk memperbaiki CV atau portofolio jika perlu. Kamu mungkin menemukan hal-hal baru yang bisa ditambahkan berdasarkan pengalaman wawancara tersebut. Jika pewawancara memberi feedback, cobalah untuk memperbaiki kekuranganmu dan mengasah skill yang menurut mereka perlu diperhatikan.

Misalnya, jika pewawancara menyinggung kurangnya pengalaman tertentu, kamu bisa mencari pelatihan atau kursus online untuk meningkatkan kompetensi di bidang tersebut.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu lakukan setelah selesai wawancara tahap pertama. Kalau sudah mengetahui ini, maka kamu bisa menjadi kandidat yang lebih bagus.


  • Ananda Nova

    Memaknai untuk jadi bermakna

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Ananda

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Ananda Nova

    Rekomendasi