Jurnalistika
Loading...

LIFE

Hati-hati! Ketahui Ciri-ciri Penipuan Modus Lowongan Kerja Sebelum Melamar

Banyak oknum melakukan penipuan dengan modus lowongan kerja, ketahui dan jangan Sampe terkena!

  • Ananda Nova

    13 Sep 2024 | 02:45 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi lamaran kerja. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Menjadi orang yang gampangan percaya juga bisa mudah terkena penipuan, seperti era digital ini, mencari pekerjaan menjadi lebih mudah. Tapi sayangnya, di balik kemudahan tersebut, penipuan lowongan kerja semakin marak.

Para penipu memanfaatkan kebutuhan orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dengan berbagai modus. Penting bagi kamu untuk mengenali ciri-ciri penipuan lowongan kerja agar tidak terjebak.

Yuk kenali beberapa modus penipuan lowongan kerja yang sering terjadi dan patut kamu waspadai berikut!

1. Meminta Uang di Awal Proses Rekrutmen

image
Ilustrasi memberikan uang di muka saat lamar kerja. (Pexels/Karolina Kaboompics)

Modus ini sangat umum dalam penipuan lowongan kerja. Kamu mungkin mendapatkan email atau pesan dari pihak yang mengaku sebagai perusahaan besar atau terkenal.

Mereka kemudian meminta sejumlah uang untuk biaya administrasi, biaya pelatihan, atau bahkan biaya seragam.

 

Ada beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai. Pertama perusahaan meminta pembayaran sebelum kamu memulai pekerjaan. Biasanya, nominal yang diminta tidak masuk akal, dan pembayaran dilakukan melalui transfer bank pribadi.

Kamu akan diiming-imingi pekerjaan dengan gaji yang tinggi dan fasilitas yang mewah, namun dengan syarat harus membayar biaya tertentu.

Perusahaan yang profesional tidak akan pernah meminta uang dari calon karyawan dalam proses rekrutmen. Jika menemukan kasus seperti ini, sebaiknya segera abaikan.

2. Lowongan dengan Tawaran Gaji Tidak Masuk Akal

image
Ilustrasi mendapatkan gaji tinggi. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Modus ini sangat efektif untuk menarik minat pelamar. Bayangkan, kamu melamar pekerjaan untuk posisi entry-level, tetapi tawaran gajinya jauh di atas standar pasar.

Tawaran ini biasanya disertai dengan janji-janji yang menggiurkan, seperti kerja fleksibel, fasilitas mewah, atau kesempatan bekerja di luar negeri. Proses seleksi juga biasanya sangat mudah, seperti langsung diterima tanpa wawancara atau tes keterampilan.

Janji-janji pekerjaan tanpa penjelasan yang jelas mengenai deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab. Modus ini sering menargetkan orang-orang yang sedang membutuhkan pekerjaan dengan segera, membuat mereka kurang berhati-hati.

3. Menggunakan Alamat Email dan Situs Web yang Tidak Profesional

image
Ilustrasi cek alamat website. (Pexels/Firmbee.com)

Perusahaan besar biasanya menggunakan alamat email resmi dengan domain perusahaan mereka, misalnya @perusahaan.com. Penipu sering menggunakan email gratis seperti Gmail atau Yahoo dengan nama yang mirip dengan perusahaan besar.

Mereka juga mungkin membuat situs web palsu yang terlihat profesional untuk meyakinkan korban. Kamu bisa mengenali modus ini dengan mengecek alamat email yang digunakan. Jika menggunakan domain umum seperti @gmail.com atau @yahoo.com, kamu perlu waspada.

Situs web yang digunakan mungkin terlihat kurang profesional, dengan banyak kesalahan tata bahasa dan konten yang tidak lengkap. Situs web atau email tersebut mungkin dibuat dengan menggunakan nama yang hampir mirip dengan perusahaan asli, tapi dengan sedikit perbedaan (misalnya perusahaan-kamu.com alih-alih perusahaan.com).

Sebelum melamar, cek kembali situs web perusahaan dan pastikan email yang digunakan benar-benar resmi.

4. Meminta Data Pribadi Secara Berlebihan

Beberapa penipu mencoba mencuri identitas kamu dengan meminta data pribadi yang terlalu rinci, seperti nomor KTP, nomor rekening bank, bahkan kode OTP. Hal ini bisa dilakukan saat proses wawancara online atau melalui email yang terlihat meyakinkan.

Modusnya lebih sering mereka meminta informasi pribadi yang seharusnya tidak diperlukan di awal proses rekrutmen. Lalu penggunaan kalimat yang mendesak dan memaksa, seperti "harus segera memberikan informasi" atau "ini diperlukan untuk konfirmasi secepatnya."

Kamu diminta untuk mengisi formulir online atau memberikan detail sensitif melalui pesan singkat atau email. Ingat, perusahaan yang bonafide tidak akan meminta data pribadi yang sangat sensitif sebelum kamu secara resmi diterima bekerja.

5. Proses Perekrutan yang Tidak Jelas

image
Ilustrasi melakukan wawancara di Kafe, bukan di kantor. (Pexels/nappy)

Penipuan lain yang umum adalah proses perekrutan yang tidak jelas dan terkesan dipercepat. Biasanya, kamu akan langsung diminta datang untuk wawancara di tempat yang tidak jelas, seperti kantor sementara atau bahkan hotel.

 

Kenali ciri-ciri yang perlu diperhatikan:r, mulai dari proses wawancara tidak dilakukan di kantor perusahaan, melainkan di tempat umum seperti kafe atau restoran. Wawancara dilakukan tanpa persiapan atau pemberitahuan yang jelas, bahkan mungkin kamu hanya dihubungi melalui telepon atau pesan singkat.

Kamu tidak diberi informasi yang cukup tentang posisi atau tanggung jawab yang akan kamu jalani. Waspadalah jika kamu diundang wawancara di lokasi yang mencurigakan dan tanpa ada pemberitahuan yang jelas.

Mencari pekerjaan adalah proses yang memerlukan kehati-hatian, terutama di zaman sekarang di mana modus penipuan lowongan kerja semakin beragam. Selalu pastikan untuk memeriksa kembali informasi yang kamu dapatkan sebelum melamar, dan jangan pernah memberikan uang atau data pribadi yang sensitif kepada pihak yang tidak jelas. Jika sesuatu terdengar terlalu baik untuk menjadi kenyataan, itu mungkin benar-benar sebuah penipuan. 


  • Ananda Nova

    Memaknai untuk jadi bermakna

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Ananda

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Ananda Nova

    Rekomendasi