Jurnalistika
Loading...

LIFE

6 Pertanyaan Jebakan HRD Saat Wawancara Kerja Paling Sering dan Tips Menjawabnya

Lulusan baru yang sedang melamar kerja harus mengetahui beberapa pertanyaan jebakan dari HRD, simak tips menghadapinya.

  • Ananda Nova

    17 Sep 2024 | 06:45 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi wawancara.m (Pexels/Edmond Dantès)

Sebagai lulusan baru atau fresh graduate, wawancara kerja adalah hal yang ditunggu untuk memulai karier sesuai yang diinginkan, momen ini pula akan menjadi pengalaman yang menegangkan. Di satu sisi, interview kerja adalah kesempatan besar untuk membuktikan diri, tapi di sisi lain, banyak pertanyaan jebakan yang bisa bikin kamu salah langkah.

Perusahaan melalui HRD atau rekruternya biasanya sering menanyakan hal-hal yang terlihat sederhana, tapi kalau nggak hati-hati dalam menjawab, bisa merugikan peluang kamu. Makanya, meski kamu sudah merasa pandai, penting juga untuk mengetahui apa saja pertanyaan jebakan paling sering dilontarkan HRD.

Yuk, kenali beberapa pertanyaan jebakan yang sering muncul saat interview kerja dan bagaimana cara terbaik menjawabnya!

1. Ceritakan Tentang Diri Anda

image
Ilustrasi wawancara menceritakan diri sendiri. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Pertanyaan ini kelihatannya simpel, tapi bisa menjebak kalau kamu nggak fokus. Banyak fresh graduate langsung menceritakan kisah hidup mereka dari A sampai Z, padahal interviewer sebenarnya ingin mendengar bagaimana pengalaman dan kemampuanmu relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Cara menjawabnya:

  • Fokus pada hal yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti pendidikan, pengalaman magang, atau keterampilan yang bisa membantu kamu di posisi tersebut.
  • Singkat dan to the point! Berikan gambaran singkat tentang siapa kamu sebagai profesional, bukan sekedar cerita panjang tentang hidupmu.

Contoh jawaban: "Saya adalah lulusan Manajemen dari Universitas X, selama kuliah saya aktif di organisasi dan juga sempat magang di perusahaan Y di bidang marketing. Pengalaman ini membantu saya mengasah kemampuan komunikasi dan strategi pemasaran yang saya rasa sangat relevan untuk posisi ini."

2. Apa Kelemahan Terbesar Anda?

image
Ilustrasi wawancara kerja. (Pexels/Gustavo Fring )

Pertanyaan ini sering bikin grogi karena siapa sih yang mau mengungkap kelemahan di depan calon bos? Jangan sampai kamu menjawab dengan kelemahan yang bisa membuat kamu terlihat tidak kompeten, tapi juga jangan terlalu klise seperti mengatakan “Saya terlalu perfeksionis.”

Cara menjawabnya:

  • Pilih kelemahan yang tidak langsung mempengaruhi pekerjaan yang kamu lamar.
  • Sertakan bagaimana kamu berusaha untuk mengatasi kelemahan tersebut. Dengan begitu kamu bisa menunjukkan kamu memiliki kesadaran diri dan kemauan untuk berkembang.

Contoh jawaban: "Saya cenderung terlalu fokus pada detail, tapi saya sedang belajar untuk melihat gambaran besar agar lebih efisien dalam bekerja."

3. Kenapa Kamu Ingin Bekerja di Sini?

image
Ilustrasi wawancara di perusahaan besar. (Pexels/MART PRODUCTION)

Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tapi jebakannya adalah apakah kamu sudah benar-benar meneliti perusahaan tersebut atau hanya asal melamar?

Dalam pertanyaan ini, bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk melihat apakah kamu benar-benar tertarik dengan visi dan misi mereka atau hanya mencari pekerjaan apapun yang ada.

Cara menjawabnya:

  • Tunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset tentang perusahaan. Sebutkan sesuatu yang spesifik tentang budaya perusahaan, produk mereka, atau proyek yang menarik perhatianmu.
  • Hubungkan dengan bagaimana tujuan karirmu cocok dengan apa yang perusahaan tawarkan.

Contoh jawaban: "Saya tertarik bekerja di sini karena perusahaan ini memiliki pendekatan inovatif dalam bidang teknologi. Saya juga melihat perusahaan sangat peduli dengan pengembangan karyawannya, dan saya percaya ini akan memberikan saya banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang."

4. Berapa Gaji yang Diharapkan?

image
Ilustrasi negosiasi gaji saat wawancara. (Pexels/Kampus Production)

Kamu pasti sering mendengar di video-video interview pertanyaan ini kan? Asal kamu tahu, ini adalah pertanyaan jebakan klasik yang bisa membingungkan, terutama bagi lulusan baru. Jawaban yang terlalu tinggi bisa membuatmu tampak tidak realistis, sedangkan jawaban yang terlalu rendah mungkin akan membuatmu underpaid. Jadi, bagaimana sebaiknya?

Cara menjawabnya:

  • Lakukan riset terlebih dahulu mengenai kisaran gaji di industri dan posisi yang kamu lamar. Gunakan informasi ini sebagai patokan.
  • Jawab dengan fleksibilitas, namun pastikan juga kamu menunjukkan bahwa kamu paham dengan nilai diri dan pekerjaan tersebut.

Contoh jawaban: "Berdasarkan riset saya, untuk posisi ini gaji yang sesuai berkisar antara Rp5 juta hingga Rp7 juta, dan saya merasa nyaman di rentang tersebut. Namun, saya juga terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut berdasarkan tanggung jawab yang diberikan."

5. Kenapa Kami Harus Memilih Anda?

image
Ilustrasi wawancara kerja. (Pexels/Sora Shimazaki)

Nah, gimana kalau kamu mendengar pertanyaan ini, pasti membingungkan bagi mereka yang belum berpengalaman. Sebab, kamu harus menjual dirimu tanpa terdengar terlalu sombong.

Jadikan menjawab pertanyaan ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan bagaimana kamu bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Cara menjawabnya:

  • Soroti keterampilan, pengalaman, dan sikap kerja yang membuat kamu menonjol. Pastikan jawabanmu sesuai dengan apa yang mereka cari dalam deskripsi pekerjaan.
  • Jangan hanya bicara tentang diri sendiri, tetapi hubungkan dengan apa yang perusahaan butuhkan.

Contoh jawaban: "Saya yakin kombinasi antara kemampuan komunikasi, keterampilan analitis, dan semangat saya dalam bidang ini bisa membawa dampak positif bagi tim. Saya juga cepat belajar dan siap untuk beradaptasi dengan dinamika perusahaan."

6. Apa Rencana Anda 5 Tahun ke Depan?

Terakhir, kamu mungkin juga mendengar pernyataan tentang rencana kamu lima tahun ke depan. Pertanyaan ini menjebak karena jawabanmu bisa menunjukkan apakah kamu serius melihat karier jangka panjang di perusahaan atau sekadar batu loncatan. Interviewer ingin tahu apakah kamu memiliki visi karir yang jelas dan bagaimana perusahaan bisa berperan dalam mencapainya.

Cara menjawabnya:

  • Fokus pada pengembangan kariermu dalam bidang yang kamu lamar.
  • Hindari menyebutkan hal-hal seperti ingin pindah ke luar negeri atau berencana ganti karir dalam waktu dekat.

Contoh jawaban: "Dalam lima tahun ke depan, saya berharap bisa terus belajar dan berkembang di bidang ini, serta bisa mencapai posisi yang lebih bertanggung jawab, seperti manajer proyek. Saya juga berharap bisa memberikan kontribusi yang signifikan pada perusahaan."

Pertanyaan-pertanyaan jebakan ini bukan hanya harus dihafal oleh seorang lulusan baru, semua pelamar harus mengetahuinhya. Bahkan kalau bisa tetap berlatih sebelum mulai melakukan wawancara.


  • Ananda Nova

    Memaknai untuk jadi bermakna

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Ananda

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Ananda Nova

    Rekomendasi