Jurnalistika.id – Akhir-akhir ini dunia internet dihebohkan atas perdebatan tentang sebuah tren baru terkait beberapa selebriti dan influencer sosial media dunia yang memperlihatkan dirinya dengan gaya suatu ras tertentu yang sebenarnya bukan identitas asli dari ras asal dirinya atau “blackfishing“.
Beberapa di antaranya adalah Kim Kardashian dan Emma Hallberg. Keduanya dianggap melakukan “blackfishing” di mana Kim yang sudah dikenal di industri hiburan dunia, kini menjadi semakin kontroversial atas hal itu.
Sedangkan Emma yang berasal dari Swedia yang merupakan suku Nordik diketahui berkulit putih tapi di akun sosial medianya dia terlihat menunjukan identitas dirinya sebagai ras berkulit gelap.
Istilah Apakah blackfishing itu?
Blackfishing mirip dengan catfishing namun bukan foto yang dicuri melainkan penampilan luar ras atau etnis tertentu. Bukan rahasia lagi jika dunia barat yang dikenal memiliki ketertarikan tertentu terhadap warna kulit yang eksotis memungkinkan hal ini terjadi, ditambah lagi dunia fashion dan make-up yang belakangan ini banyak menonjolkan model-model berkulit eksotis dan gelap menjadi daya tarik bagi beberapa orang untuk mengikuti seluruh tren tersebut.
Banyak wanita yang mengikuti tren blackfishing, yang menurut media asal UK Independent adalah sebuah istilah yang menggambarkan situasi dimana seseorang dianggap berpura-pura tampil sebagai orang (ras) kulit hitam di media sosial dengan menggunakan make-up dan produk rambut, bahkan melakukan operasi.
Atas hal tersebut selebritas Emma Hallberg kini banyak menuai kontroversi, beberapa orang menganggap alangkah baiknya jika dia mencantumkan informasi tentang negara asalnya pada bio akun sosial medianya sehingga mungkin tuduhan blackfishing dan kemarahan publik terhadap dirinya dapat teredam. Karena jika hal itu dilakukan, dia akan memberikan kesan bahwa dia tidak mencuri melainkan hanya “mengenakan” saja.
Ya, memang blackfishing telah menjadi suatu isu kontroversial yang sebenarnya dapat dihindari jika kita memahami betapa pentingnya identitas bagi tiap-tiap ras dan betapa uniknya pula identitas ras atau etnis yang kita miliki masing-masing.
Sehingga alangkah baiknya jika kita malah bangga menonjolkan identitas yang kita miliki tersebut.
Artikel ini berdasarkan kiriman pembaca Janice Clarisa.