jurnalistika.id – Penasihat kantor presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, pada Kamis (24/2/22) waktu setempat.
Chernobyl sendiri merupakan lokasi bencana nuklir pada 1986 yang mematikan. Bahkan, wilayah tersebut masih memiliki radiasi aktif meski bencana paling buruk sudah terjadi lebih dari 30 tahun silam.
Namun, meskipun begitu, dalam berpuluh tahun kemudian, situs tersebut menjadi lokasi wisata. Pemerintah Ukraina menutup kawasan seminggu sebelum serangan Rusia bagi turis.
Baca juga: Hambat Gerak Pasukan Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan
Mengutip Reuters, Podolyak menyebut, setelah serangan Rusia ke Ukraina, sulit mengatakan jika pasukan Rusia tidak mengambil alih Chernobyl.
“Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini,” kata Podolyak.
Sebelumnya, kata sumber keamanan Rusia, Tentara Rusia berkumpul di “zona merah” tersebut sebelum merangsek ke Ukraina Kamis pagi.
Sumber tersebut mengatakan, Rusia ingin menguasai reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi pesan kepada NATO agar militernya tidak ikut campur.
“Para pejuang kami mengorbankan nyawa sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang. Ini adalah pernyataan perang terhadap seluruh Eropa,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy di Twitter.
(