jurnalistika.id – Film Before Now and Then adalah karya sutradara kamila Andini yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa utama dalam dialognya. Film ini bercerita tentang sejarah Indonesia dari perspektif perempuan.
Tokoh utama dalam Film Before Now and Then adalah Nana, merupakan perempuan Sunda yang hidup pada era 1960an di Ciwidey, Bandung. Di sana ia menikah dengan menak Sunda.
Nana bersahabat dengan perempuan simpanan suaminya yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui.
Karena merasa memiliki nasib yang sama, keduanya kemudian saling memberikan dukungan sebagai sesama perempuan.
Film ini menyoroti kisah perempuan dalam memperjuangkan hidup dan mimpinya, juga sejarah Indonesia yang penuh intrik politik di era tersebut.
Sutradara Film, Kamila Andini mengatakan, Perempuan adalah korban jaman yang paling nyata. Tapi di setiap zaman, selalu ada sosok perempuan yang tidak pernah sekalipun menjadikan dirinya korban, meskipun tetap tidak lepas dari pengorbanan.
“Nana adalah kisah perempuan yang menjadi korban sebuah era; perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin mencari arti kebebasan sendiri.” kata Kamila Andini.
Film Before, Now & Then (Nana) Masuk Seleksi Berlinale
Film yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa utama dalam dialognya ini akan berkompetisi dalam 72nd Berlin International Film Festival (Berlinale) 2022.
“Dengan bangga kami mempersembahkan BEFORE, NOW & THEN (Nana) karya sutradara Kamila Andini dengan produser Ifa Isfansyah & Gita Fara,” tulis Kamila Andini di laman instagram @kamilaandini, jurnalistika.id kutip Senin (24/1/22).
“Film BEFORE NOW & THEN (Nana) terseleksi untuk tayang perdana di program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival,” sambungnya.
Kisah dalam film tersebut berdasarkan kisah Raden Nana Sunani yang terinspirasi dalam satu Bab novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.
Aktris Happy Salma berperan sebagai Sosok Nana. Selain itu, artis lain yang ikut berperan antara lain, Laura Basuki, Ibnu Jamil, Arswendy Bening Swara, Rieke Diah Pitaloka, dll.
Kamila Andini mengatakan, sosok Nana bisa penonton lihat sebagai kakak perempuan, ibu, ataupun nenek.
Tak hanya itu, tambah Kamila, dalam film Before Now and Then, sosok Nana bisa jadi adalah diri kita sendiri atau perempuan yang ada di sekitar kita.
Baca juga: Narasi Rakyat Daerah: ICI Soroti Wacana Amandemen ke-5 UUD 1945