Lemang telah menjadi sebuah hidangan tradisional yang sarat akan warisan budaya, berasal dari tanah Minangkabau di Sumatera Barat. Makanan ini dikenal sebagai salah satu kuliner khas Indonesia yang menggambarkan kekayaan alam dan kearifan lokal.
Saat ini, lemang mungkin sudah bisa ditemui di berbagai daerah Indonesia, kadang hanya berbeda dalam penyebutan saja. Misalnya di daerah Aceh dan Sumatera Utara, Lemang juga ditemui saat lebaran atau momen Idul Adha.
Namun, untuk asal usul lemang tentu tidak bisa dipisahkan dari tanah atau Nagari Minangkabau. Sebelum bisa dinikmati orang sekarang ada sejarah kental yang mengiringinya.
Selain itu lemang juga sering menjadi hidangan spesial pada acara adat dan perayaan, bahkan sudah menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat Minangkabau.
Lantas seperti apa asal usul lemang? Berikut telah dirangkum.
1. Asal Usul Lemang
Sejarah lemak tidak lepas dari perjalanan Syekh Burhanuddin, seorang ulama terkemuka dari Pariaman. Diceritakan ketika dirinya sedang menjelajahi pesisir Minangkabau untuk menyebarkan ajaran Islam, ia dihadapkan pada sebuah dilema.
Dalam kunjungan-kunjungannya ke rumah warga setempat, ia selalu disuguhi berbagai hidangan. Namun, ia meragukan kehalalan makanan yang dihidangkan.
Dengan kebijaksanaan dan kepekaan, Syekh Burhanuddin memberikan sebuah solusi kreatif. Ia menyarankan warga untuk menggunakan bambu sebagai wadah memasak, yang dilapisi dengan daun pisang muda. Di dalamnya, beras ketan dan santan dimasak perlahan dengan api yang terkendali. Tradisi inilah yang kemudian dikenal sebagai Lemang.
2. Menjadi Tradisi
Setelah menjadi kebiasaan sejak berabad-abad lalu, ketika masyarakat menggunakan bambu sebagai alat utama dalam kehidupan sehari-hari, lemang pun menjadi sebuah tradisi. Pembuatan lemang biasanya dilakukan pada saat-saat penting seperti upacara adat, hari besar keagamaan, dan perayaan panen.
Proses memasak lemang yang membutuhkan waktu dan kesabaran mencerminkan filosofi hidup masyarakat Minangkabau yang menghargai proses dan kesempurnaan. Lemang juga memiliki peran penting dalam upacara adat dan pernikahan di Minangkabau.
Hidangan ini sering disajikan sebagai tanda penghormatan kepada tamu dan keluarga besar. Hingga sekarang saat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, lemang menjadi salah satu sajian utama yang dinantikan oleh banyak orang.
3. Proses Pembuatan Lemang
Proses pembuatan lemang dimulai dengan pemilihan beras ketan berkualitas dan santan dari kelapa tua yang segar. Beras ketan dicuci bersih lalu direndam beberapa jam untuk mendapatkan tekstur yang tepat.
Selanjutnya, beras ketan dicampur dengan santan dan sedikit garam, kemudian dimasukkan ke dalam ruas bambu yang telah dilapisi daun pisang. Bambu ini kemudian dibakar secara perlahan di atas bara api, sambil sesekali diputar agar matang merata.
Memasak lemang memerlukan keterampilan khusus dan ketelitian. Api yang digunakan harus dijaga agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
Setelah beberapa jam, lemang siap dihidangkan dengan tekstur yang lembut dan rasa gurih yang lezat. Keunikan proses memiliki filosofi selain menghasilkan hidangan yang nikmat, yaitu menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dan alam.
4. Tetap Eksis Meski di Era Modern
Meskipun teknologi dan gaya hidup modern telah mengubah banyak aspek kehidupan, lemang tetap eksis dan bahkan semakin populer. Di berbagai kota besar, lemang tidak lagi hanya ditemukan pada acara-acara adat tetapi juga dijual di pasar-pasar tradisional dan restoran.
Kreativitas masyarakat dalam mengembangkan lemang dengan berbagai varian rasa seperti lemang durian atau lemang jagung semakin memperkaya kuliner tradisional ini. Lemang juga mulai diperkenalkan sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia di tingkat internasional.
Dalam berbagai pameran budaya dan festival makanan, lemang sering menjadi daya tarik utama yang memikat pengunjung. Melalui lemang, kekayaan budaya Minangkabau dan Indonesia secara umum dapat dikenalkan kepada dunia, memperkuat identitas kuliner nusantara di kancah global.
Melalui lemang, dapatlah dilihat betapa kayanya warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Dengan mengenal dan mencintai lemang, Kamu turut serta dalam menjaga kekayaan budaya bangsa yang luar biasa ini.
- AS
Masih belajar, terus belajar, dan tak henti belajar.
Artikel lain dari Aldiansyah
Rekomendasi
- Education13 Jan 2025
Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
- Opinion02 Jan 2025
Orang-orang Goblok di Jalan
- Opinion30 Des 2024
2025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
- Travel30 Des 2024
Healing Tipis-Tipis? Ini 4 Wisata Alam Jombang yang Bikin Hati Tenang!
- Relationship29 Nov 2024
5 Cara Mendapatkan Hati Mertua, Lakukan Ini Auto Luluh Hatinya
- Relationship19 Nov 2024
5 Hal Paling Sering Bikin Pikiran Ingat Mantan, Lebih Baik Hindari!
- Relationship19 Nov 2024
5 Penyebab Kamu Masih Sering Mikirin Mantan, Semuanya Sangat Sesuai
- Movie14 Nov 2024
5 Film Hot Filipina Terbaru November 2024, Seru dan Panas!
- Relationship13 Nov 2024
5 Tips Membuat Pasangan Tak Terpikir Selingkuh
- Life08 Nov 2024
5 Rekomendasi Aplikasi Bayar Tagihan Listrik Paling Mudah dan Murah