Ada Kisah Nyata, 6 Film Psikopat Korea Selatan yang Harus Kamu Tonton

Cerita Confession of Murder berpusat pada seorang penulis buku bernama Lee Doo-seok (Jung Jae-young) yang tiba-tiba muncul di media dan mengklaim dirinya sebagai pembunuh berantai yang berhasil menghindari hukuman selama 15 tahun.

Ia merinci pembunuhan-pembunuhan yang pernah ia lakukan dalam bukunya, seolah-olah mengejek sistem hukum yang gagal menangkapnya. Namun, sang penulis ini masih memiliki penggemar fanatik yang mengidolakannya.

Cerita semakin rumit ketika seorang detektif, Choi Hyeong-goo yang diperankan oleh Park Si-hoo, dulu sempat berusaha menangkap Lee, muncul dan memutuskan untuk mengungkap kebenaran di balik klaim sang penulis. Pertempuran intelektual dan fisik di antara keduanya memicu ketegangan yang intens sepanjang film.

Namun, ada momen-momen di mana plot Confession of Murder terasa agak membingungkan. Film ini mencoba memasukkan beberapa elemen misteri dan teka-teki yang mungkin bisa membuat penonton terjebak dalam plot yang terlalu rumit. Beberapa alur cerita yang terlalu terburu-buru juga bisa membuat penonton merasa sedikit kebingungan.

Bicara soal film thriller psikopat yang mencekam, I Saw the Devil adalah salah satu yang paling menonjol dalam daftar film-film horor Korea. Film ini adalah karya sang sutradara maestro, Kim Jee-woon, yang berhasil menghadirkan kisah yang nggak hanya menakutkan, tapi juga sangat memikat.

Film ini berkisah tentang seorang agen rahasia bernama Soo-hyun yang diperankan Lee Byung-hun, dia hidup dalam penuh rasa trauma setelah istrinya menjadi korban pembunuhan brutal oleh seorang psikopat berdarah dingin, Kyung-chul, diperankan oleh Choi Min-sik.

Namun, alih-alih menyerah kepada kesedihan, Soo-hyun memutuskan untuk melakukan balas dendam. Dia mengejar sang pembunuh dengan tekad yang tak tergoyahkan, menghadirkan kengerian dan pembalasan yang sangat gelap.

Salah satu hal yang sangat mengesankan dari I Saw the Devil adalah permainan karakter yang luar biasa. Lee Byung-hun memerankan peran protagonis dengan intensitas yang luar biasa. Dia berhasil membawa penonyon dalam perasaan benci dan rasa sakit yang menggebu-gebu, sambil mempertanyakan batas antara keadilan dan kekejaman.

Sementara Choi Min-sik mengambil peran antagonis dengan begitu mengerikan sehingga penonton nggak bisa berhenti merasa diteror setiap kali dia muncul di layar. Karakter Kyung-chul adalah jenis psikopat yang memanggil rasa takut dalam diri kita, dan Choi Min-sik memainkannya dengan kejam.

Film ini bercerita tentang seorang mantan detektif bernama Eom Joong-ho (Kim Yoon-seok) yang sekarang berprofesi sebagai penyelenggara jasa pelacuran demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, ketika beberapa pelanggan perempuan mulai menghilang, Eom mencurigai bahwa ada sesuatu yang sangat mengerikan terjadi.

Jalan cerita The Chaser menghadirkan teka-teki yang menegangkan dan ketegangan yang terasa begitu nyata. Sebuah perburuan yang mencekam dimulai ketika Eom mencoba mengungkap identitas psikopat ini dan menyelamatkan putrinya. Di tengah adegan-adegan yang penuh aksi dan ketegangan, The Chaser juga sukses menggambarkan sisi gelap dalam dunia pelacuran dan kegagalan sistem penegakan hukum.

Selain itu, sutradara Na Hong-jin menghadirkan suasana yang gelap dan dingin, menciptakan atmosfer yang sangat sesuai dengan cerita yang dituturkan. Nggak ada yang lebih menyeramkan daripada melihat seorang psikopat mengerikan dalam suasana kota yang hening dan gelap.

Film ini berkisah tentang seorang ayah bernama Han Kyung-bae (Sol Kyung-gu) yang putrinya, Eun-joo, diculik secara misterius. Tidak lama setelah itu, Han Kyung-bae menerima panggilan telepon dari penculik yang meminta uang tebusan. Bagaimana Han Kyung-bae menghadapi situasi ini, dan bagaimana teka-teki penculikan tersebut terungkap, adalah inti dari cerita ini.

Voice of Murderer berhasil menciptakan ketegangan yang berkelanjutan. Setiap panggilan telepon dari penculik membuat penonton merasa tegang, dan alur cerita yang terungkap secara bertahap menggoda penasaran penonton. Sementara itu, sutradara Park Jin-pyo menghadirkan suasana yang suram dan gelap yang menciptakan atmosfer yang sesuai dengan tema thriller yang mencekam.

Memories of Murder adalah karya masterpiece dari sutradara Bong Joon-ho yang tak hanya mendobrak batasan dalam genre film kriminal, tapi juga meretas jalan bagi perjalanan panjang yang menakjubkan bagi perfilman Korea. Bagi seorang penggemar film psikopat, menyaksikan film ini bisa membuat bulu kudu merinding, meskipun dirilis pada tahun 2003, tetap memikat dan relevan hingga hari ini.

Film ini berdasarkan kisah nyata pembunuhan berantai yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 1986 hingga 1991. Namun, apa yang membuatnya begitu istimewa adalah cara sutradara Bong Joon-ho meramu cerita ini.

Dibintangi oleh Song Kang-ho dan Kim Sang-kyung, film ini membawa kita ke dalam pikiran dan hati dua detektif yang berusaha menangkap pembunuh berantai yang kejam. Song Kang-ho memerankan karakter seorang detektif yang mengandalkan nalurinya dan seringkali mengabaikan metode penyelidikan konvensional.