Jurnalistika
Loading...

LIFE

Mengenal Kerjaan Quality Control: Job Desk, Keahlian, Tanggung Jawab, dan Gaji

Quality Control adalah pekerjaan yang cocok untuk lulusan Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Industri, hingga Teknologi Pangan.

  • Ananda Nova

    23 Okt 2024 | 02:05 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi menjadi seorang yang berkerja di bidang Quality Control. (Pexels/Anna Shvets)

Dalam proses produksi barang atau jasa, menjaga kualitas menjadi hal yang sangat penting. Di sinilah peran Quality Control (QC) diperlukan.

Tanpa kontrol kualitas yang baik, produk atau layanan yang dihasilkan bisa saja cacat, tidak sesuai standar, atau bahkan merugikan perusahaan dan konsumen.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan pekerjaan Quality Control, yuk kenali lebih dekat tentang job desk, keahlian, tanggung jawab, dan gaji seorang QC

1. Mengenal Kerjaan Quality Control

Quality Control adalah proses pengawasan dan pengendalian kualitas dalam produksi barang atau penyediaan jasa. Seorang pekerja QC bertugas memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan.

Perkejaan tersebut mencakup pengujian sampel produk, memantau proses produksi, hingga menindaklanjuti jika ditemukan produk yang tidak memenuhi kriteria. Tugas QC ini sangat penting di berbagai industri, mulai dari manufaktur, makanan, elektronik, hingga farmasi.

Setiap industri tentu memiliki standar kualitas yang berbeda, namun secara umum, tujuan dari QC adalah untuk mencegah produk cacat atau rusak sampai ke tangan konsumen.

2. Job Desk Quality Control

Pekerjaan sebagai QC memiliki berbagai tugas penting yang harus dilakukan setiap hari. Berikut beberapa job desk yang biasanya diemban oleh seorang QC:

1. Memeriksa Kualitas Produk

Tugas utama QC adalah melakukan inspeksi atau pemeriksaan kualitas produk sebelum, selama, dan setelah proses produksi. QC harus memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan standar perusahaan.

2. Melakukan Pengujian Produk

Selain inspeksi visual, QC juga harus melakukan pengujian terhadap produk. Pengujian ini bisa berupa uji fisik, kimia, atau fungsional, tergantung jenis produk yang diproduksi. Misalnya, dalam industri makanan, QC mungkin harus menguji kandungan gizi atau kebersihan produk.

3. Mengidentifikasi Produk Cacat

Jika ditemukan produk yang tidak sesuai standar, QC harus cepat mengidentifikasinya dan melaporkan kepada tim produksi. Produk cacat tersebut harus dipisahkan agar tidak masuk ke pasar. QC juga sering terlibat dalam analisis penyebab cacat produk.

4. Mengawasi Proses Produksi

Selain memeriksa hasil akhir produk, QC juga bertanggung jawab mengawasi proses produksi. Mereka harus memastikan bahwa setiap tahap produksi berjalan sesuai dengan prosedur dan standar kualitas. Jika ditemukan penyimpangan dalam proses produksi, QC harus segera memberikan koreksi.

5. Melaporkan Hasil Inspeksi

Setiap pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan harus dilaporkan dengan jelas. Laporan ini menjadi data penting untuk analisis lebih lanjut, termasuk apakah perlu dilakukan perbaikan dalam proses produksi atau kualitas bahan baku.

6. Bekerja Sama dengan Tim Produksi

QC tidak bekerja sendirian. Mereka sering berkolaborasi dengan tim produksi, teknisi, dan manajer untuk memastikan bahwa standar kualitas dapat dipertahankan. Jika ada masalah dengan kualitas produk, QC akan memberikan masukan atau saran kepada tim terkait.

3. Keahlian yang Diperlukan untuk Quality Control

Untuk bisa menjadi QC yang handal, ada beberapa keahlian yang perlu dimiliki. Berikut ini beberapa keahlian yang sangat penting bagi seorang QC:

1. Ketelitian dan Kejelian

Seorang QC harus memiliki ketelitian yang tinggi. Karena tugas utamanya adalah mengidentifikasi kesalahan atau cacat dalam produk, QC harus jeli dan teliti dalam memeriksa setiap detail produk.

2. Pengetahuan Teknis

Bergantung pada industri di mana kamu bekerja, QC perlu memiliki pengetahuan teknis yang cukup. Misalnya, di industri elektronik, QC harus paham cara kerja komponen elektronik dan standar kualitas yang berlaku. Di industri makanan, QC harus mengerti tentang keamanan pangan dan regulasi yang terkait.

3. Kemampuan Analisis

QC juga perlu memiliki kemampuan analisis yang baik. Mereka harus mampu menganalisis data hasil inspeksi untuk mengetahui penyebab dari cacat produk dan mencari solusi terbaik untuk mencegahnya terjadi di kemudian hari.

4. Komunikasi yang Baik

QC sering bekerja sama dengan tim lain, sehingga kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan. QC harus bisa menjelaskan temuan-temuannya kepada tim produksi atau atasan dengan jelas dan tepat.

5. Kemampuan Menggunakan Alat Uji

Tergantung pada produk yang diinspeksi, QC sering menggunakan berbagai alat uji atau mesin pengukur. Kemampuan dalam mengoperasikan alat-alat tersebut dengan baik menjadi nilai tambah yang sangat penting.

4. Tanggung Jawab Quality Control

Selain tugas-tugas yang disebutkan di atas, seorang QC juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas produk dan meminimalkan risiko. Beberapa tanggung jawab utama seorang QC adalah:

  • Menjamin Kualitas Produk: QC bertanggung jawab penuh atas kualitas produk yang dihasilkan. Jika produk cacat sampai ke tangan konsumen, perusahaan bisa kehilangan kepercayaan pelanggan dan bahkan mengalami kerugian finansial.
  • Memastikan Kepatuhan terhadap Standar: QC harus memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan sesuai dengan standar regulasi dan peraturan yang berlaku, baik itu standar perusahaan maupun standar internasional.
  • Mencegah Cacat Produksi: QC bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah kualitas sedini mungkin dan mencegah produk cacat diproduksi lebih lanjut.
  • Melaporkan dan Mengusulkan Perbaikan: Jika ditemukan masalah atau ketidaksesuaian dalam proses produksi, QC harus melaporkannya dan mengusulkan langkah-langkah perbaikan.

5. Gaji Quality Control di Indonesia

Gaji seorang QC bervariasi tergantung pada industri, lokasi, dan pengalaman kerja. Berikut ini perkiraan gaji QC di Indonesia:

  1. Pekerja Pemula (Entry-Level) Seorang QC pemula dengan pengalaman kerja 0-2 tahun bisa mendapatkan gaji sekitar Rp3.000.000 hingga Rp4.500.000 per bulan, tergantung pada kota dan perusahaan tempat mereka bekerja.

  2. Pekerja Berpengalaman (Mid-Level) Untuk QC dengan pengalaman kerja 3-5 tahun, gajinya bisa naik menjadi Rp5.000.000 hingga Rp7.500.000 per bulan. Pada level ini, QC biasanya sudah bertanggung jawab atas lebih banyak proyek dan mungkin juga memimpin tim QC.

  3. Pekerja Senior QC dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, terutama di industri yang memerlukan keahlian khusus seperti farmasi atau manufaktur teknologi tinggi, bisa mendapatkan gaji mulai dari Rp8.000.000 hingga Rp12.000.000 per bulan atau bahkan lebih.

Nah, jadi intinya pekerjaan Quality Control adalah posisi penting dalam menjaga kualitas produk atau layanan perusahaan. QC bertanggung jawab memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan sesuai standar, mengidentifikasi produk cacat, dan bekerja sama dengan tim produksi untuk memastikan proses berjalan lancar. 

Buat kamu yang berminat berkarier di bidang ini, asah mulai sekarang kemampuan yang diperlukan.


  • Ananda Nova

    Memaknai untuk jadi bermakna

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Ananda

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Ananda Nova

    Rekomendasi