Jurnalistika
Loading...

RAGAM

Mengenal Aliran Romantisisme: Latar Belakang, Pengaruh, dan Tokohnya

Romantisisme muncul pada akhir abad ke-18 dan sempat populer pada masanya, apakah itu?

  • Caroline Rosewood

    27 Sep 2023 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image
Eugène Delacroix: Kebebasan Memimpin Rakyat (britannica.com)

Sekitar akhir abad ke-18 belas hingga pertengahan abad ke-19 aliran romantisisme pernah populer dalam catatan sejarah dunia, setidaknya terjadi di barat. Tetapi pengaruhnya cukup luas hingga ke belahan dunia dan menjadi masa yang membuat karya sastra, seni, dan budaya semakin berkembang.

Lalu apakah itu aliran romantisisme dan siapa saja tokoh pada masa itu? Mari kita bahas!

1. Mengenal aliran romantisme

Berdasarkan namanya, kata romantic berasal dari istilah romance, istilah yang mengacu pada narasi heroik prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.

Romantisisme mencorakkan periode artistik dan kecerdasan yang melintasi akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Sentuhannya yang khas adalah penekanan mendalam pada wujud emosional sebagai pokok pengalaman estetika, menggugah perasaan takut, kegemparan, dan kekaguman di hadapan kebesaran alam.

Selain itu, gerakan ini memuliakan keindahan yang ada di kalangan rakyat, bahasa, dan tradisi, sambil menganjurkan epistemologi yang berakar pada praktik dan kebiasaan. Kemunculan zaman romantisisme juga dilatarbelakangi oleh beberapa hal sehingga membuatnya bertahan cukup lama.

2. Latar belakang kemunculan aliran romantisisme

Romantisme muncul sebagai reaksi terhadap pemikiran rasional dan ilmiah yang mendominasi Zaman Pencerahan. Para penganut romantisme menekankan pada emosi, intuisi, dan imajinasi sebagai elemen-elemen utama dalam penciptaan seni dan sastra.

Pengaruh teori evolusi dan Uniformitarianisme juga menjadi hal signifikan, dengan keyakinan bahwa "memahami masa lalu adalah kunci memahami masa kini." Banyak tokoh Romantisisme memandang kebelakang pada kepekaan Abad Pertengahan dan unsur-unsur seni serta narasi yang dianggap bersumber dari periode tersebut.

Romantisme muncul pada saat terjadinya perubahan sosial dan politik yang signifikan di Eropa, termasuk perang, revolusi, dan pembentukan negara-negara modern. Gerakan ini merayakan kekayaan budaya dan sejarah suatu bangsa, mendukung kemerdekaan dan patriotisme, serta menggambarkan penderitaan manusia dan keindahan alam.

3. Pengaruh aliran romantisisme

Romantisisme membawa perubahan besar dalam dunia seni dan sastra. Karya-karya seni dan sastra selama periode ini cenderung mengeksplorasi emosi manusia, kebebasan individu, dan keindahan alam. Tema-tema seperti penderitaan, cinta, kebebasan, dan keadilan menjadi fokus utama.

Gerakan ini mempengaruhi perkembangan gaya seni baru, seperti lukisan Romantis, yang menekankan ekspresi emosional, imajinasi, dan alam. Selain itu, romantisisme juga memiliki dampak signifikan dalam dunia musik. Musik Romantis cenderung menggambarkan emosi manusia melalui komposisi yang mendalam dan mendramatisir ekspresi musik dengan gaya yang lebih bebas dan ekspresif.

Tidak hanya itu, Romantisisme pun mempengaruhi pemikiran filsafat dengan menekankan nilai-nilai spiritualitas, intuisi, dan emosi sebagai lawan dari penekanan pada rasionalitas yang dominan pada masa Pencerahan. Lalu mempengaruhi perubahan sosial dan politik di dunia. Hal ini tercermin dalam semangat patriotisme dan nasionalisme yang kuat, mempengaruhi perjuangan kemerdekaan dan pemisahan diri suatu negara.

4. Tokoh Berpengaruh

Aliran romantisisme melahirkan sejumlah tokoh berpengaruh di berbagai bidang seni, sastra, musik, filsafat, dan politik. Berikut adalah beberapa tokoh terkemukanya:

William Wordsworth: Seorang penyair Inggris yang dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan romantisme, dikenal dengan karyanya yang menggambarkan keindahan alam dan pengalaman manusia.

Samuel Taylor Coleridge: Rekan sejawat Wordsworth, penyair dan kritikus sastra yang bersama Wordsworth menerbitkan kumpulan puisi "Lyrical Ballads", yang dianggap sebagai titik awal romantisme.

Johann Wolfgang von Goethe: Penyair, novelis, dan filsuf Jerman yang karyanya, seperti "Faust" dan "Sorrows of Young Werther", mencerminkan sentimen romantisme, penekanan pada emosi dan penderitaan manusia.

Mary Shelley: Penulis Inggris yang dikenal karena novel gothic "Frankenstein" yang memainkan peran penting dalam pengembangan fiksi ilmiah dan mengeksplorasi tema-tema kehidupan dan kemanusiaan.

Victor Hugo: Penyair, novelis, dan dramawan Prancis yang karyanya seperti "Les Misérables" dan "The Hunchback of Notre-Dame" mencerminkan semangat romantisme dengan penekanan pada keadilan sosial dan idealisme.

Ludwig van Beethoven: Komponis musik klasik Jerman yang karyanya, terutama dalam periode romantisme, mengubah arah musik dengan eksplorasi ekspresi emosional yang lebih dalam dalam musiknya.

Caspar David Friedrich: Pelukis Jerman yang dikenal dengan karya-karya pemandangan alam yang dramatis dan misterius, mencerminkan sentimen romantisme dalam seni lukis.

Mary Wollstonecraft: Penulis dan aktivis sosial Inggris yang dikenal karena advokasi feminisnya dan karya-karya yang mempengaruhi pemikiran feminisme di masa mendatang.

Lord Byron: Penyair Inggris yang dikenal dengan karyanya yang penuh gairah dan kontroversial, seperti "Childe Harold's Pilgrimage" dan "Don Juan", mencerminkan semangat romantisme.

Richard Wagner: Komponis Jerman yang dikenal karena karyanya dalam musik opera yang menggabungkan elemen-elemen romantis, mitologis, dan filosofis.


  • Caroline Rosewood

    You will know if you wanna to know

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Caroline

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Caroline Rosewood

    Rekomendasi