Jurnalistika
Loading...

RAGAM

Mengenal Isra Miraj: Peristiwa Penting dalam Sejarah Umat Islam

Isra Miraj adalah dua peristiwa sebagai proses usaha mengimani Rasulullah. Simak urgensi peristiwanya bagi kehidupan umat manusia!

  • Mafi Sri Wahyu Tiara

    11 Des 2023 | 08:15 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi Isra Miraj. (Freepik/Freepik)

Isra Miraj merupakan dua bagian perjalanan yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Peristiwa ini termasuk menjadi salah satu peristiwa sentral bagi umat Islam, karena melalui peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam setelah melewati negosiasi panjang.

Bagi umat Islam penting untuk mengenal peristiwa penting ini, berikut adalah penjelasant untuk menambah wawasan terkait Isra Miraj.

1. Perbedaan Isra dan Miraj

image
Perbedaan Isra dan Miraj (Website/suara.com)

Secara umum peristiwa yang dimaksud dengan Isra dan Miraj adalah dua peristiwa yang berbeda. Namun, kerap kali masyarakat umum menganggap bahwa Isra Miraj merupakan satu peristiwa yang sama.

Melalui pemaknaannya, Isra berarti perjalanan malam Nabi Muhammad SAW yang diberangkatkan oleh Allah SWT Dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Sementara, Miraj berarti naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Di Sidratul Muntaha tersebut selanjutnya Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat dari Allah SWT.

2. Makna dan Pengajaran Isra Miraj

image
Makna Isra Miraj (Freepik/freepik)

Perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan ke langit-langit yang lebih tinggi menyoroti keajaiban kekuasaan Allah dan menegaskan kebesaran-Nya.

Pada perjalanan tersebut ada makna dan pengajaran yang terdapat pada Isra Miraj, termasuk ketentuan shalat, menunjukkan pentingnya komunikasi langsung antara Allah dan hamba-Nya.

Isra Miraj juga mengajarkan umat Islam tentang kepatuhan terhadap perintah Allah, seperti yang ditunjukkan dalam penurunan jumlah shalat dari 50 kali menjadi 5 kali. 

Makna dan pengajaran dari peristiwa ini memberikan umat Islam landasan untuk memperkuat iman, meningkatkan ketaqwaan, dan mendalami nilai-nilai spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

 

3. Hikmah Peristiwa Isra Miraj

image
Hikmah Isra Miraj (Website/islamionline.com)

Sesuatu yang dikehendaki Allah SWT pasti memiliki makna atau tujuan dilakukannya peristiwa tersebut. Hal itu pun berlaku untuk peristiwa Isra Miraj.

Salah satu hikmah peristiwa Isra Miraj adalah proses pembekalan dakwah yang tangguh. Sebelum terjadinya Isra Miraj, segala ujian dan cobaan telah dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi hal itu justru membuat beliau menjadi panutan yang tangguh dalam berdakwah. 

Kemudian, konsisten berani jujur meskipun pahit. Hal itu dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW setelah melewati Isra Miraj dan paginya mengabarkan peristiwa hebat yang dialaminya ke seluruh penduduk Makkah.

Tentu hal itu tidak dipercaya oleh masyarakat. Namun, kemustahilan di otak awam tersebut tetap diungkapkan oleh Rasulullah SAW.

4. Isra Miraj dan Ikhtiar Beriman

image
Isra Miraj dan Ikhtiar Beriman (Website/nu.online)

Peristiwa Isra Miraj sangat erat kaitannya dengan keyakinan dan pembenaran atas suatu hal yang terjadi pada diri Rasulullah SAW selama satu malam perjalanan tersebut. Satu-satunya pembenaran terhadap peristiwa yang terdengar mustahil tersebut diucapkan oleh Abu Bakar, salah seorang sahabat Rasulullah.

Tidak banyak yang dapat berpikir bahwa unsur iman bukan hanya berasal dari akal pikiran. Namun, juga dapat melalui hati. Makna iman di sini dapat diartikan sebagai proses percaya dan menunaikan salat lima waktu.

Adapun ikhtiar memiliki makna alat atau usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Ikhtiar beriman berarti terdapat sesuatu berupa daya dan upaya yang menjadikan dirinya percaya. 

Bukti ikhtiar dalam beriman ini kemudian dapat berbentuk konsistensi beribadah sesuai perintah Rasulullah SAW yang dilaksanakan seorang hamba dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharap rida Tuhan semesta alam, Allah SWT

Proses ikhtiar dalam beriman terbentuk melalui kesadaran diri sendiri dan bersifat konstan. Kesadaran diri di sini diartikan murni dari dalam dirinya sendiri tanpa campur tangan dari pihak di luar kendalinya.

Melalui peristiwa Isra Miraj dan kesaksian Abu Bakar yang membenarkan pengakuan Rasulullah SAW., memberi contoh bahwa keimanan tidak harus diungkapkan dengan melihat sebuah peristiwanya terlebih dahulu. Bentuk keimanan tertinggi adalah kepada zat, bukan terhadap kelogisan para manusia.