Jurnalistika
Loading...

TRAVEL

8 Bangunan Bersejarah di Padang Sumatera Barat, Ada yang Berusia Ratusan Tahun

Sudah tahu beberapa tempat bersejarah di Padang? Kamu bisa mendatangi ketika ingin wisata ke masa lalu.

  • Aldiansyah Sikumbang

    03 Jun 2024 | 01:55 WIB

    Bagikan:

image
Bangunan bersejarah di Padang, Padangsche Spaarbank. (historia.id)

Kota Padang, Sumatera Barat, menyimpan banyak peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan bersejarah. Ada yang dibangun ratusan tahun silam, ada pula yang didirikan ketika Indonesia masih berjuang lepas dari penjajah.

Berikut beberapa bangunan bersejarah di Padang Sumatera Barat.

1. Lubang Jepang 1-5

image
Lubang Jepang Padang. (padang.go.id)

Lobang Jepang di Padang merupakan bukti sejarah adanya peperangan di jaman dulu, sebuah peninggalan yang akan membawa masyarakat era sekarang kembali ke masa lalu. Lobang Jepang dibangun oleh Jepang pada zaman dulu ketika ingin menduduki daerah Sumatera Barat khususnya di Bukittinggi.

Terdapat lima lobang Jepang yang tiga diantaranya ada di Jalan Taman Siti Nurbaya. Sementara yang dua lagi ada di Jalan Bukit Pangilun dan Bukit Gado-gado.

Sekarang tempat ini dibuka menjadi wisata bagi masyarakat sekitar dan juga dari luar daerah. Pengunjung dapat memasuki lorong dan melihat sejarah di dalamnya.

2. Museum Bank Indonesia Padang (Eks De Javasche Bank te Padang)

image
Bank Indonesia Padang. (reddoorz.com)

Gedung Museum Bank Indonesia ini awalnya adalah gedung perbankan yang merupakan cabang ketiga setelah Surabaya dan Semarang, dan yang pertama di luar Pulau Jawa. Selain di Padang, De Javasche Bank, yang merupakan bank asal Belanda, juga membuka cabang di 12 kota penting lainnya di Indonesia selama masa kolonial.

Secara arsitektur, bangunan ini memiliki sentuhan khas rumah pendopo Jawa. Desain pintu yang lebar dan tinggi mencerminkan gaya Eropa, sedangkan puncak atapnya berbentuk kubah, mengingatkan pada arsitektur masjid. Kombinasi ini memberikan karakter unik yang memperlihatkan percampuran budaya pada masa itu.

Saat ini, gedung ini di bawah pengelolaan Bank Indonesia Cabang Padang telah diubah fungsinya menjadi museum. Museum Bank Indonesia ini tidak hanya memamerkan sejarah perbankan di Indonesia tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan ekonomi dan perkembangan kota Padang dari masa ke masa

3. Istana Kerajaan Pagaruyung

image
Istana Kerajaan Pagaruyung. (coinone.co.id)

Selanjutnya, Istano Basa Pagaruyung, lebih dikenal sebagai Istana Besar Kerajaan Pagaruyung juga bangunan bersejarah. Bangunan ini adalah sebuah museum yang merepresentasikan replika istana dari Kerajaan Pagaruyung.

Terletak di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, istana ini menjadi salah satu objek wisata budaya yang paling terkenal di daerah tersebut.

Hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Batusangkar, Istano Basa Pagaruyung menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah dan kebudayaan Minangkabau. Dengan arsitektur yang megah dan penuh ornamen khas, istana ini memukau dari segi visual dan membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan Kerajaan Pagaruyung.

Setiap sudut istana menyimpan cerita dan nilai sejarah yang kaya, membuatnya menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang tertarik dengan warisan budaya Sumatera Barat.

4. Klenteng See Hin Kiong

image
Klenteng See Hin Kiong. (Kemendikbud)

Kelenteng See Hin Kiong, yang memiliki sejarah panjang dan penting, awalnya didirikan oleh Kapten Lie Goan Hoat, Letnan Lie Soen Mo, dan Letnan Lie Lian It pada tahun 1893, dan selesai dibangun pada tahun 1897. Namun, bangunan kelenteng ini mengalami kerusakan parah akibat gempa yang terjadi pada 30 September 2009.

Setelah gempa, komunitas Tionghoa setempat, termasuk para tuako, sepakat untuk mendirikan Kelenteng See Hin Kiong yang baru pada Desember 2010. Kelenteng baru ini dibangun di seberang jalan dari lokasi kelenteng lama. Saat ini, bangunan Kelenteng See Hin Kiong yang lama telah dialihfungsikan menjadi museum.

5. Padangsche Spaarbank

image
Padangsche Spaarbank. (Wiki Commons)

Gedung Padangsche Spaarbank, atau yang kini dikenal sebagai Gedung Bank Tabungan (BTN) Sumatera Barat, merupakan salah satu warisan arsitektur kolonial Belanda yang berdiri megah dengan dua lantai.

Bangunan ini menampilkan gaya neo-klasik yang dipadu dengan arsitektur art-deco, mencerminkan keanggunan dan kemegahan masa lalu. Desain arsitektur gedung ini dianggap nyaris sempurna pada masanya, dengan pilar-pilar kokoh yang menonjolkan sentuhan artistik dan atap berbentuk piramida.

Tiga jendela lebar di bagian atas bangunan menggunakan kerangka besi, menambah keindahan estetika gedung ini. Meskipun telah diguncang gempa pada 30 September 2009, Gedung Padangsche Spaarbank masih berdiri tegak.

Sayangnya, saat ini kondisi bangunan ini terbengkalai dan tidak terurus. Revitalisasi gedung tua ini sangat diperlukan untuk mengembalikan kejayaannya dan melestarikan sejarah di Kota Tua Padang.

6. Rumah Tingal Ang Sia

image
Rumah Tingal Ang Sia. (Jelajah Nagari Awal/kidalnarsis.com)

Bangunan yang dibangun pada tahun 1876 ini awalnya berfungsi sebagai rumah tinggal bagi Ang Sia, seorang keturunan Tionghoa. Rumah tersebut memiliki luas 26 x 9,5 meter persegi dan terdiri dari dua lantai.

Setiap lantai dilengkapi dengan serambi di bagian depannya, yang dipagari dengan jeruji kayu, memberikan sentuhan estetika khas pada masa itu. Walau sudah lama dibangun, sampai sekarang masih bisa dilihat.

7. Keuskupan Padang

image
Keuskupan Padang. (padang.go.id)

Dahulu digunakan sebagai tempat tinggal bagi para frater, bangunan yang didirikan pada tahun 1923 ini memiliki luas total 1.771 meter persegi. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan atap yang terbuat dari genteng.

Saat ke lantai kedua, terdapat kamar-kamar serta sebuah altar dan ruang doa di bagian tengahnya. Arsitektur asli bangunan ini tetap dipertahankan tanpa perubahan signifikan, menonjolkan kesan kokoh namun tetap anggun dan indah.

Saat ini, bangunan ini berfungsi sebagai gedung keuskupan dan kantor wali gereja, dengan kondisi yang masih terawat dengan baik.

8. Masjid Muhammadan

image
Mesjid Muhammadan. (docplayer.info)

Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Kota Padang, didirikan oleh saudagar Muslim asal India yang menetap di daerah tersebut. Dengan luas 15 x 25 meter persegi dan terdiri dari tiga lantai, masjid ini menampilkan arsitektur bercorak India yang khas.

Pada awalnya, masjid dibangun dengan bahan-bahan tradisional seperti kapur, pasir, dan gula. Sejak awal abad ke-20, bangunan ini direnovasi menggunakan semen, namun tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Masjid ini memegang tempat penting dalam sejarah komunitas Muslim keturunan India di Padang, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelaksanaan tradisi langka seperti Upacara Serak Gulo dan Arak Cendana, yang unik di Indonesia.

Sebagai masyarakat Sumatera Barat khususnya, tempat-tempat bersejarah ini setidaknya harus dikunjungi sekali. Terutama bagi mereka yang peduli akan sejarah Nagari Awak.


  • Aldiansyah Sikumbang

    Masih belajar, terus belajar, dan tak henti belajar.

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Aldiansyah

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Aldiansyah Sikumbang

    Rekomendasi