jurnalistika.id – Salah satu peperangan yang terjadi pada bulan Ramadhan ialah perang Badar.
Menurut para ahli sejarah, peristiwa perang Badar terjadi pada hari Jumat, tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah atau bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.
Perang saat bulan suci Ramadhan itu langsung dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.
3 Fakta Menarik Perang Badar yang Wajib Umat Muslim Ketahui
Jumlah Pasukan dan Alutsista yang Tidak Seimbang
Protes sahabat Nabi SAW merupakan hal yang masuk akal, sebab melihat jumlah pasukan dan Alutsista (peralatan perang) yang oleh pasukan kafir Quraisy miliki jumlahnya 3 kali lipat bahkan lebih daripada jumlah pasukan dan alutsista yang umat Islam miliki.
Baca juga: Kisah Umar bin Khattab Hentikan Tradisi Syirik Penduduk Mesir
Dalam perang tersebut, Nabi Muhammad SAW memimpin langsung penyerangan terhadap kaum Quraisy. Peperangan itu melibatkan 313 kaum muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, serta 2 ekor kuda.
Sementara, pasukan dari kaum Quraisy dipimpin oleh paman Nabi SAW, Abu Jahal dengan mengerahkan pasukan 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, serta 300 kuda.
Pertolongan Allah dan Kemenangan Umat Islam
Di saat Nabi SAW melihat jumlah pasukan dan peralatan perang yang tidak seimbang, Nabi Muhammad SAW bersedih dan menangis, lalu berdoa kepada Allah SWT:
يَا رَبِّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ، فَلَنْ تُعْبَدَ فِي الْأَرْضِ أَبَدًا
“Ya Tuhanku, jika golongan ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini untuk selama-lamanya.
Do’a Nabi Muhammad SAW dikabulkan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al Anfal ayat 9-10 bahwa Allah SWT mengirimkan 1.000 malaikat untuk membantu pasukan Muslim.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: ‘Sesungguhnya Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (Q.S. Al Anfal 9).
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S. Al Anfal : 10).
Dalam Ayat lain juga dijelaskan perihal pertolongan Allah pada perang Badar:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya. (Q.S. Ali Imran : 123)”
Selain berdo’a, upaya lahiriah juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan merancang strategi peperangan. Dia menjajarkan pasukan kaum muslim dalam formasi rapat. Kemudian, Dia juga memerintahkan agar sumur-sumur segera dikuasai untuk memutus pasokan air ke kaum kafir Quraisy. Selain itu, perang juga diawali dengan pertempuran jarak jauh.
Abu Jahal Tewas dalam Perang Badar
Dalam peperangan ini, umat Islam tidak segera menyambut pasukan kafir Quraisy dengan adu fisik langsung. Mereka terlebih dahulu menembakkan anak-anak panah dari kejauhan. Kemudian, barulah mereka menghunus pedang dan melakukan pertempuran.
Baca juga: Gus Baha Kisahkan Wali yang Taklukkan Harimau Karena Sabar Hadapi Istri Judes
Lewat tengah hari, sebanyak 50 pemimpin pasukan kafir Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal. Sementara itu, banyak sisanya yang lari tunggang-langgang.
Sementara itu, korban dari kaum muslim hanya 14 orang. Selain memukul mundur 1000 tentara dari Quraisy, umat Islam juga berhasil mengambil rampasan 600 persenjataan lengkap, 700 unta, 300 kuda, serta perniagaan milik kafilah Abu Sufyan.
Dengan kecerdikan Nabi Muhammad dan kedisiplinan pasukannya, umat Islam berhasil memenangkan peperangan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dibahas dalam buku “Perang Badar” karya Abdul Hamid Jaudah al-Sahhar.