Jurnalistika
Loading...

Sejarah Singkat Muhammad Al Fatih Taklukkan Konstantinopel Saat Usia 21 Tahun

  • Jurnalistika

    13 Okt 2023 | 18:25 WIB

    Bagikan:

image

Muhammad Al Fatih dalam lukisan. (Wikimedia Commons)

jurnalistika.id – Muhammad Al Fatih juga dikenal sebagai Muhammad bin Murad, Mehmed II, dan Fatih Sultan Mehmed. Ia adalah sultan muda Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman yang menaklukkan Konstantinopel saat masih berusia 21 tahun.

Adapun Kesultanan Utsmaniyah adalah kekhalifahan Islam Sunni terakhir pada akhir Abad Pertengahan dan awal zaman modern. Sebelum Muhammad Al Fatih naik tahta, Kesultanan Utsmaniyah berada di bawah kepemimpinan ayahnya, yaitu Sultan Murad II.

Muhammad Al Fatih dua kali diangkat menjadi sultan. Pertama saat ia berusia 12 tahun, tetapi digantikan lagi oleh sang ayah karena suatu alasan. Kemudian saat Sultan Murad II tutup usia pada 1451, Al Fateh yang sudah berusia 19 tahun kembali naik tahta.

Baca juga: 27 Nama Perang Islam Zaman Rasulullah, Lengkap dengan Waktu Kejadian

Pada masa kepemimpinan Muhammad Al Fatih yang kedua ini, pemahamannya tentang pemerintahan sudah semakin matang. Hingga akhirnya bisa menaklukkan Konstantinopel ketika ia masih berusia 21 tahun. 

Lantas bagaimana kisah sultan muda Utsmaniyah ini menaklukkan Konstantinopel? Simak kisahnya berikut.

Kisah Singkat Muhammad Al Fatih Taklukkan Konstantinopel

Sejak diangkat menjadi sultan pada usia 19 tahun, Muhammad Al Fatih sudah bertekad memperkuat angkatan laut Ottoman. Tujuannya untuk berusaha menaklukkan Konstantinopel yang saat itu berada di bawah kekaisaran Romawi Timur.

Namun, tujuannya tidak berjalan mulus karena Konstantinopel memiliki benteng pertahanan yang sangat kuat dan susah ditembus. Ditambah kompleks dinding Theodosia memiliki banyak lapisan yang membuatnya sulit untuk ditaklukkan.

Sampai pada 6 April 1453, Sultan Muhammad Al Fatih mengumpulkan pasukan dengan jumlah besar untuk melakukan pengepungan. Berdasarkan catatan sejarah pasukan tersebut mencapai sekitar 80.000 – 200.000 tentara.

Pengepungan dilakukan melalui laut dan darat setelah Kaisar Konstantin XI Palaiologos menolak ultimatum Muhammad Al Fatih untuk menyerah. Sebanyak 320 kapal perang pun dikerahkan melalui laut.

Baca juga: Ini 5 Alasan Mengapa Main Judi Haram dalam Ajaran Islam

Aksi ini berlangsung selama 53 hari. Dan strategi mengerahkan pasukan lewat tembok yang menghadap ke laut, membuat tentara Ottoman bisa menembus tembok yang menghadap ke darat.

Hasilnya, pada 29 Mei 1453 Konstantinopel ditaklukkan tentara Ottoman di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih. Sementara Kaisar Konstantin XI Palaiologos meninggal bersama pasukannya.

Era Kepemimpinan Sultan Mehmed II

Setelah penaklukan, Muhammad Al Fatih mengkonsolidasi kekuasaannya di Turki Utsmaniyah. Ia menunjuk pejabat pemerintahan dengan hati-hati dengan memilih orang-orang kepercayaannya.

Orang-orang yang berada di Pengadilan Kerajaan (Divan) juga diisi orang yang setia padanya. Hal ini memberikannya otoritas dan kekuasaan yang lebih besar.

Tentara Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih hampir tak terkalahkan. Semasa kepemimpinannya, Sultan juga meninggalkan banyak warisan kemajuan, seperti Masjid Fatih dan Istana Topkapi.

Kesehatan Muhammad Al Fatih mulai melemah pada 1481 dan pernah dirawat selama beberapa hari. Namun, kehendak tuhan Sultan meninggal pada 3 Mei 1481 dan jasadnya dikebumikan di Kompleks Masjid Fatih Istanbul. Sementara sosok penggantinya adalah Bayezid II yang merupakan putra tertuanya.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Konstantinopel

Muhammad Al Fatih

sejarah

sejarah penaklukan Konstantinopel


Populer

5 Fakta Soal Insiden Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami