jurnalistika.id – Umat Islam biasanya melakukan tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan, sehingga penting untuk mengetahui tata cara dan doa yang harus dipanjatkan. Terlebih buat mereka yang sering lupa atau baru pertama kali melakukan.
Melansir dari NU Online, Ziarah kubur merupakan salah satu perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh). Artinya, pada awal-awal Islam, Rasulullah tidak memperbolehkan umatnya untuk melakukan kegiatan ini.
Namun, larangan tersebut kemudian mansukh (diubah) menjadi suatu perbuatan yang diperbolehkan dilakukan oleh umat Islam. Hal itu dijelaskan dalam salah satu hadist riwayat Muslim, bunyinya.
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian. (HR Muslim).
Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
Berikut adalah tata cara ziarah kubur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Mengucapkan Salam
Dikutip dari situs resmi MUI, sesuai tuntunan Rasulullah, saat melakukan ziarah kubur dianjurkan untuk mengucap salam terlebih dahulu. Dibacakan saat memasuki wilayah atau kompleks pemakaman, berikut bacaannya.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ…
Bacaan latin: Assalaamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa ataakum ma tuu’adun godaan mu’ajjaluun, wa inna insya-Allahu bikum laahiqun….
Baca juga: Bacaan dan Waktu Niat Puasa Ramadhan,Tulisan Arab, Latin, hingga Artinya
Artinya: Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian…” (HR Muslim no 1618)
2. Membaca Istighfar
Kemudian, umat Islam disarankan untuk membaca istighfar, dengan bacaan berikut.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Bacaan latin: Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.
Artinya: “Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
3. Perbanyak Membaca Surat Pendek Al Quran
Imam an-Nawawi, peziarah dianjurkan memperbanyak membaca Al-Quran, seperti diterangkan berikut.
ويُستحب للزائر الإِكثار من قراءة القرآن والذكر، والدعاء لأهل تلك المقبرة وسائر الموتى والمسلمين أجمعين
Artinya: “Para peziarah dianjurkan memperbanyak bacaan Alquran, dzikir, dan doa untuk para ahli kubur, semua orang yang telah meninggal dunia, dan umat Islam secara keseluruhan.” (Abu Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, hal. 168)
Adapun beberapa surat Al-Quran yang bisa dibaca saat ziarah kubur adalah seperti berikut.
- Surat Al-Fatihah (3x)
- Surat Al Ikhlas (3x)
- Surat Al-Falaq (3x)
- Surat An-Nas (3x)
4. Membaca Surat Yasin
Dalam beberapa hadis, dijelaskan bahwa membaca surat Yasin saat ziarah kubur bersifat fadha’ilul ‘amal. Artinya, membaca surat Yasin bagian amalan utama yang dilakukan untuk tujuan kebaikan.
مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا
Artinya: “Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca.” (HR Ibnu ‘Adi)
5. Membaca Doa Ziarah Kubur
Tata cara ziarah kubur jelang Ramadhan yang dimulai dengan salam tentu tidak boleh untuk memanjatkan doa. Berikut doa yang bisa dibacakan saat berkunjung ke makam orang tua.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya”. (HR Muslim)
6. Dilarang Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, saat ziarah kubur tidak boleh duduk dan berjalan di atas kuburan. Berikut bunyi hadisnya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى
جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Ia berkara, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan.” (HR Muslim)
7. Sunnah menyiram kuburan dengan air dan bunga-bungaan
Dalam hadis riwayat Abu Daud, diterangkan bahwa saat ziarah kubur disunnahkan untuk menyiram kuburan dengan air dan bunga-bunga. Berikut hadisnya.
أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء
Artinya:
“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram(air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Daud).
Itulah tata cara ziarah kubur yang bisa diterapkan ketika menjelang Ramadhan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.