Jurnalistika.id – Benyamin Davnie, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku perekonomian di Tangsel mulai menggeliat seiring berlakunya pelonggaran sejumlah aturan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Benyamin mengungkapkan, Sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang paling terdampak, pendapatan asli daerah (PAD) Tangsel sempat anjlok hingga ke angka 45 persen.
“Ya, memang terasa sejak awal pendapatan daerah kita memang menurun. Tepatnya waktu bulan Juni-Juli itu turun jauh sampai 40- 45 persenan,” ungkap Benyamin kepada wartawan, selasa (7/9).
“Yang biasanya pajak atau retribusi daerah itu sekitar Rp10 miliaran, ini mungkin di bawah Rp1 miliar. Itu di bulan Juni-Juli kemarin, ya,” sambungnya.
Namun, sejak PPKM di Tangsel turun ke level 3 dengan sejumlah pelonggaran aturan, Benyamin mengklaim, perekonomian di wilayahnya berangsur mulai membaik.
“Sudah mulai hampir normal lagi, tapi saya belum dapat informasi berapa pendapatan daerah yang masuk perharinya secara pasti dari pajak restoran, reklame, hotel dan segala macamnya,” tutur Benyamin.
Diketahui, Tangsel masih menerapkan PPKM level 3 bersama wilayah di aglomerasi Jabodetabek lainnya dan juga di Tangerang Raya dengan sejumlah penyesuaian aturan.
Salah satunya adalah aturan makan di tempat atau dine in di rumah makan ataupun restoran. Kapasitas pengunjung kini maksimal 50 persen dengan durasi makan menjadi 60 menit.
“Maksimal pengunjung makan 50 persen (lima puluh persen) dari kapasitas dan waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit,”
demikian kutipan dari Inmendagri tersebut. Pemerintah berharap, perpanjangan PPKM Level 2-4 di Jawa dan Bali, termasuk Tangsel, bisa semakin menekan penyebaran kasus Covid-19.
