jurnalistika.id – Musisi senior Iwan Fals seperti mengembalikan citranya sebagai penyanyi yang kerap menyuarakan kritik sosial dalam setiap lagunya. Musisi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini merilis lagu baru berjudul “Minyak Goreng”.
Melalui lagu yang diciptakannya bersama Raja Pane tersebut, Iwan Fals menyoroti situasi masyarakat yang tengah kesusahan mendapat minyak goreng.
Dalam lagu itu, Iwan menyinggung sejumlah pihak yang menimbun sehingga menyebabkan hilangnya minyak goreng di pasaran.
Bahkan, musisi kelahiran 3 September 1961 tersebut menyayangkan aparat dan pemerintah yang tidak berdaya dan seperti dipermainkan para mafia.
Baca juga: Nasib Pilu Penjual Tempe 4 Hari Libur Jualan
Selain itu, dalam lirik lagu terbarunya, Iwan menyebut, kelangkaan minyak goreng di Indonesia seperti “tikus mati di lumbung padi”.
“Bahan kita banyak, sawit jutaan hektar. Lalu kenapa hilang dan menghilang” begitu penggalan lagu tersebut.
Sebelumnya, lewat cuitan di Twitter, Iwan juga mengkritik hal serupa, termasuk harga sembako yang kerap naik menjelang bulan puasa.
“Tinggal sembako nih pada naik, bukan minyak goreng doang,” tulis Iwan Fals di Twitter, Selasa (8/3/22).
Sementara itu, setelah resmi dirilis di Youtube pada 6 Maret 2022, per hari ini, Kamis (17/3/22) video lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 88.000 kali.
Berikut lirik lagu Minyak Goreng dari Iwan Fals
Hilang dan lenyap di pasar
Semua ibu-ibu mengerutu
(Pun Bapak-bapaknya sudah barang tentu)
Kocar-kacir di pasar-pasar
Aneh rasanya kok bisa hilang
Kalau pun ada harganya selangit
Usut punya usut ternyata ditimbun
Oleh siapa?
Konon oleh tujuh konglomerat tambun
Aku kesal, kok konglomerat tega
Aku resah, kok polisi tak berdaya
Aku marah, kok pemerintah begitu mudah dipermainkan
Aku geram, kok kasus itu terus berulang
Ini seperti tikus mati di lumbung padi
Bahan kita banyak, sawit jutaan hektar
Lalu kenapa hilang dan menghilang
Dasar mafia, masa bodoh orang susah
Mungkin mafia dan aparat ada main
Pura-pura hilang tapi diumpetin
Kok susah amat memberantasnya
Tembak saja atau hukum seumur hidup
Jera …. Jera …. Jera ….
Ah belum tentu … Lho.