jurnalisika.id – Nama Chateez menjadi viral di media sosial setelah perempuan bernama asli Chaterine Alicia ini diundang Youtuber Ria Ricis ke rumahnya untuk membuat konten. Lantas siapa Chateez itu?
Profil Chateez
Remaja yang beken dengan nama Chateez ini lahir di Surabaya tahun 2002. Ia merupakan seorang streamer yang terkenal dengan aksi kocaknya. Ia melakukan streaming di berbagai platfom sosial media seperti OME TV dan juga Game.
Game yang ia mainkan adalah Mobile legend. Ia mendapat penghasilan dari hasil streaming game tersebut.
Tatkala sedang streaming ia sering mengeluarkan jokes-jokes ringan. Ada banyak istilah yang sering ia gunakan, seperti Citato singkatan dari cina tanpa toko, dan Cimer (cina streamer).
Baca juga: Minta Chateez Pakai Hijab, Ria Ricis Bikin warganet Geram
Cara bicaranya yang medok khas surabaya, tampaknya begitu lugu tapi biacaranya blak-blakan menjadi ciri khasnya. Karena tingkahnya yang lucu itu, ia digandrugi anak-anak muda.
Chateez merupakan remaja kelahiran surabaya keturunan Cina, ia beragama Kristen. Remaja berusia 20 tahun ini bernama asli Chaterline Alicia.
Akun Media Sosial (IG, TikTok) Chateez
Akun Instagramnya adalah @catherineealicia dengan pengikut sebanyak 987 ribu per 1 Februari 2023. Sedangkan akun TikToknya adalah @catherineealicia. Di media sosialnya itu dia sering mempostnig konten-konten Dance. Di TikTok, Chateez memiliki pengikut sebanyak 2.4 juta per 1 Februari 2023.
Ia sering masuk ke fyp Tik-tok ketika ia sedang streaming di OME TV. konten yang ia bicarakan seperti hal lelucon, ataupun kegiatan orang.
Sosok yang Mandiri
Remaja bernama Chaterine Alicia ini merupakan sosok yang mandiri. Ia pernah bercerita ketika waktu SMA berjualan untuk memenuhi kebutuhan jajannya.
“Aku mempunyai ide untuk mau jualan ahh, supaya bisa jajan lebih banyak, akhirnya aku jualan macaroni” ujarnya dalam sebuah acara.
Tak hanya menjadi penjual makaroni. Ia juga pernah mencoba berjualan skincare, dan pernah juga berjualan sebagai reseller.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.
Penulis: Anton Fathoni (internship)