jurnalistika.id – ‘Green Lantern’ merupakan film superhero yang dirilis pada tahun 2011, dan disutradarai oleh Martin Campbell. Film ini dibintangi aktor ternama Ryan Reynolds, dan tayang Senin (18/9/23) kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
Naskah Green Lantern oleh Greg Berlanti, Michael Green, Marc Guggenheim, dan Michael Goldenberg. Sebenarnya Green Lantern ini telah dikembangkan sejak 1997. Tetapi pada 2007 naskah baru mulai ditulis dan akhirnya dirilis pada 2011 dengan bujet sebesar US$200 juta.
Hal Jordan adalah karakter Superhero pertama yang diperankan oleh Ryan Reynold, sebelum namanya meledak usai perankan Deadpool.
Cerita Green Lantern digarap berdasarkan versi DC Comics dengan nama yang sama. Penonton akan dibawa ke dunia yang luas dan fantastis di luar angkasa, bertemu dengan berbagai mahluk menakjubkan.
Green Lantern sendiri menjadi film pembuka DC Extended Universe (DCEU), setelah Cat Woman (2014) dan tidak melibatkan Legendary Pictures. Penasaran dengan ceritanya? Simak sinopsisnya berikut ini!
Sinopsis Green Lantern (2011)
Film Green Lantern pada dasarnya akan serupa dengan film-film origin superhero lainnya. Mengambil latar di dunia luar angkasa yang luas, penonton akan mengikuti kisah Hal Jordan, seorang pilot pesawat tempur berbakat.
Tetapi, kehidupan Jordan mulai berubah drastis pasca dirinya menemukan pesawat luar angkasa yang jatuh. Di lokasi tersebut, dirinya bertemu dengan Abin Sur (Temuera Morrison).
Abin kemudian memberikan Cincin hijau misterius, dan memintanya untuk melakukan sumpah. Usai bersumpah, Jordan dibawa ke Planet asal Green Lantern Corps.
Merasa cincin hijau tersebut memilihnya, pada akhirnya Jordan menjadi anggota Korps Green Lantern. Cincin hijau yang dikenakan Jordan adalah artefak luar biasa yang memberikan pemiliknya kekuatan tak terbatas.
Dengan cincin tersebut, ia dapat menciptakan apapun dengan kekuatan pikirannya. Namun, menjadi seorang Green Lantern bukanlah perkara mudah.
Jordan harus menjalani pelatihan dan belajar mengendalikan kekuatannya di bawah bimbingan Tomar-Re (Geoffrey Rush), seorang Green Lantern yang berpengalaman.
Diwaktu yang sama, kedamaian alam semesta terancam oleh entitas berbahaya. Ancaman besar tersebut bernama Parallax, mahluk raksasa yang memakan energi dari rasa takut.
Jordan bersama dengan pasukan Green Lantern lainnya, harus bersatu untuk menghadapi Parallax dan menghentikan mereka menghancurkan seluruh alam semesta.
Selama perjalanan ini, Jordan menghadapi banyak tantangan baik dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Ia harus mengatasi ketakutan dan keragu-raguan pribadinya, dan memahami bahwa kekuatan sesungguhnya tidak datang dari kekuatan fisik saja.
Namun dapat berasal dari keberanian dan tekad yang kuat untuk melindungi orang-orang yang dicintai.
Selain itu, film ini juga menyoroti hubungan antara Jordan dan Carol Ferris (Blake Lively) rekannya. Hubungan ini menghadapi berbagai rintangan karena pekerjaan Jordan yang berisiko tinggi sebagai Green Lantern.
“Green Lantern” terkenal dengan efek visualnya yang memukau, terutama dalam menciptakan berbagai konstruksi dan kekuatan yang diciptakan oleh cincin hijau. Adegan luar angkasa dan pertarungan epik antara Green Lantern dan Parallax menampilkan efek visual yang mengesankan.
Meski begitu, Green Lantern dianggap sebagai film superhero yang gagal oleh penggemar DC Universe. Banyak penggemar yang menyayangkan film ini karena terlalu bergantung pada CGI, bahkan kostum superhero Jordan juga terbuat dari CGI.
Reynold ketika berperan menjadi Deadpool sering mengejek film tersebut. Terdapat adegan di film Deadpool, yang memperlihatkan Reynold menembak dirinya dimasa lalu saat membaca naskah Green Lantern.
Tetapi tetap saja, film ini menjadi perdana Ryan Reynolds dalam peran pahlawan sebelum dia menjadi ikon MCU Deadpool. Bagi penggemar superhero dan fiksi ilmiah, Green Lantern tetap menyajikan hiburan yang mengagumkan dengan cerita yang menghibur dan spektakuler.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.