jurnalistika.id – Pernakah berpikir ingin merajut kembali hubungan asmara dengan mantan kekasih? Mungkin karena masih ada sisa rasa terhadapnya sehingga keinginan itu sangat kuat dan tak bisa dibendung.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Morgan Cope dan Brent Mattingly mengungkapkan bahwa perasaan seperti ini bisa menjadi tanda seseorang kehilangan jati diri.
Kedua peneliti ini melakukan studinya terhadap peserta berusia 30-an yang baru saja putus cinta. Mereka mengajukan pertanyaan tentang seberapa besar mereka atau tidak ingin kembali bersama mantan kekasihnya.
Baca juga: Wanita Muda di China Pilih Pacaran dengan ChatBot, Imbas Resesi Seks?
Peserta juga ditanya tentang seberapa khawatir mereka tentang hubungan mereka, misalnya, apakah mereka merasa perlu banyak kepastian dan kasih sayang dari pasangan mereka.
Mereka juga diminta tentang seberapa jelas pemahaman mereka tentang diri sendiri. Seperti apakah mereka merasa memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa mereka dan apa yang mereka inginkan.
Penelitian menemukan bahwa kekhawatiran tentang keterikatan dalam hubungan dan keinginan untuk memulihkan hubungan yang sudah berakhir ada kaitannya.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa orang yang paling tertarik untuk kembali bersama mantan pasangannya cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
“Kecemasan terhadap keterikatan yang lebih besar terjadi bersamaan dengan kebingungan yang lebih besar mengenai siapa diri mereka sebagai pribadi. Dikaitkan juga dengan keinginan untuk menghidupkan kembali hubungan masa lalu,” kata Dr Gary W Lewandowski Jr yang menulis hasil dari penelitian tersebut dikutip dari Metro UK .
Putus Hubungan Jadi Pengalaman Tidak Stabil
Lebih lanjut, dalam penelitian ini juga ditunjukkan, adanya dinamika menarik yang mungkin terjadi setelah putus cinta. Seperti putus hubungan bisa menjadi pengalaman tidak stabil yang bisa menimbulkan kebingungan diri.
Terlebih bagi mereka yang memiliki kecemasan terhadap keterikatan yang lebih besar. Orang di fase ini ingin kembali ke mantannya karena ingin mengurangi kebingungan konsep diri yang disebabkan oleh perpisahan.
“Artinya, jika Anda merasa pasangan Anda membantu membuat Anda merasa seperti “diri Anda”, solusi pasti agar tidak merasa seperti diri sendiri adalah dengan mengembalikan orang yang membantu membuat Anda merasa utuh,” lanjut Dr Gary.
Dr Gari menyarankan agar mereka yang merasakan seperti pada penelitian ini untuk segera memeriksa diri sendiri. Seperti mendatangi konsultan hubungan maupun kesehatan mental.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.