jurnalistika.id – Jika kamu suka makanan olahan Singkong, sepertinya juga dapat menikmati gatot. Oops, bukan gagal total ya. gatot yang dimaksud adalah salah satu kuliner tradisional khas Jogja.
Beberapa daerah di Indonesia memang menjadikan singkong sebagai makanan pokok. Khususnya sebagian besar masyakarat Gunung Kidul, Yogyakarta.
Namun sayangnya, begitu mendengar nama ‘’makanan tradisional’’, mungkin kebanyakan orang (terutama para generasi muda) langsung mengasosiasikannya dengan kata ‘’ndeso’’ atau ‘’kuno’’.
Bahkan beberapa orang mungkin memandang sebelah mata penganan-penganan tradisional.
Padahal, makanan-makanan ini pun memiliki cita rasa yang lezat, lho. Mereka juga mengandung sebagian zat yang tubuh Kamu butuhkan, seperti karbohidrat misalnya.
Baca juga: Bluder Geulis, Oleh-Oleh Khas Subang Kekinian yang Legendaris
Bahkan umbi-umbian bisa menjadi alternatif untuk menggantikan nasi bagi Kamu yang lagi diet.
Nah, kali ini jurnalistika akan mengulas gatot, salah satu kuliner tradisional khas Jogja bergizi tinggi. Berikut ulasannya. Yuk simak!
Apa sih Gatot itu?
Gatot merupakan salah satu kuliner khas Gunung Kidul, Yogyakartaa yang berbahan dasar singkong.
Masyarakat Gunung Kidul membuat gatot dengan cara merebus singkong, kemudian menjemurnya (tidak sampai benar-benar kering).
Namun ada juga para pembuat gatot yang membiarkan singkong-singkong ini hingga menghitam (akibat bakteri dan jamur pada singkong itu sendiri).
Setelahnya, mereka mencuci bersih singkong yang menghitam ini, lalu mencampurnya dengan kelapa parut dan gula jawa, kemudian mengukusnya hingga matang.
Gatot menjadi makanan pokok di sana lantaran harga beras relatif tinggi dan sulit dijangkau. Berbeda dengan singkong yang mudah mereka temukan.
Gizi pada Gatot
Jangan salah, ternyata gatot ini tinggi akan serat, lho! di dalam 100 gram gatot terkandung sekitar 4,2 gram serat pangan. Tubuh kita membutuhkan serat agar dapat menyerap kolesterol.
Selain itu, serat akan mengikat kolesterol lalu mengeluarkannya ke luar tubuh.
Nah, itulah mengapa kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung serat dengan porsi yang pas.
Di samping itu, sebaiknya kita mengonsumsi serat alami ketimbang yang ada dalam suplemen. Misalnya, kita dapat mengonsumsi gandum, singkong, sorgum, pisang, jeruk dan lain-lain.
Naah, udah tau kaan sekarang bahwa makanan tradisional itu justru lebih sehat dibanding makanan-makanan junk food yang bergengsi itu.
Baca juga: Mengenal Tumpang Koyor Khas Salatiga, Kuliner Legendaris Zaman Kerajaan
Namun yang perlu kita ingat, konsumsi gatot atau makanan tradisional lainnya pun jangan berlebihan. Imbangi dengan makanan lain untuk melengkapi kandungan gizi harianmu.
Oh iya, gatot ini cocok juga lho buat sarapan pagi atau temen ngopi dan ngeteh. Coba yuk besok cari di pasar terdekat!