Jurnalistika
Loading...

Kisah Makanan Khas Kepri Lendot: Dari Sajian Raja-Raja hingga Hidangan Merakyat

  • Arief Rahman

    30 Agt 2024 | 16:15 WIB

    Bagikan:

image

Lendot adalah makanan khas Kepulauan Riau, dulu hanya bisa dinikmati bangsawan. (Cookpad/@DailyUmma)

jurnalistika.id – Lendot adalah hidangan khas dari Kepulauan Riau, yang memiliki kisah menarik dan tak terpisahkan dari budaya Melayu. Sampai sekarang makanan ini masih bisa dirasakan ketika berkunjung ke daerah yang dijuluki Bumi Segantang Lada ini.

Namun, sebelum dapat dinikmati dengan mudah seperti sekarang, makanan ini memiliki sejarah sebagai hidangan yang dulu hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan.

Sejarah dan Perkembangan Lendot

Selain menjadi hidangan khas di Kepulauan Riau, Lendot juga menjadi simbol dari kekayaan budaya Melayu yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Dulu, Lendot lebih sering disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan perayaan hari raya. Hidangan ini dianggap istimewa dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu, terutama kaum bangsawan dan raja-raja.

Baca juga: 6 Makanan Khas Kalimantan Timur Paling Wajib Dicoba

Namun, seiring waktu, Lendot menjadi lebih terjangkau dan kini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Seperti yang dikenal seperti di era sekarang ini.

Perubahan tersebut mencerminkan pergeseran sosial dalam masyarakat Melayu. Dari tradisi kuliner yang dulunya eksklusif kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Bahan dan Ciri Khas Lendot

Lendot adalah hidangan berbasis sagu, dengan tekstur khas yang kenyal dan sedikit lengket. Sagu, yang diolah menjadi tepung, memberikan sensasi “lendot” atau lembek ketika disajikan.

Hidangan ini biasanya dilengkapi dengan kuah yang kaya rempah, menciptakan rasa gurih dengan sentuhan pedas yang nikmat.

Selain sagu, Lendot juga diperkaya dengan beragam sayuran seperti kangkung, daun pakis, dan daun katu. Kombinasi yang semakin memperkaya cita rasa.

Terlebih ketika dinikmati dengan tambahan seafood seperti udang, sotong, dan kerang yang memberikan sentuhan rasa laut yang khas. Penggunaan bumbu-bumbu seperti cabai dan teri turut menambah rasa khas Melayu.

Baca juga: Tak Perlu Liburan Jauh-Jauh, Banten Juga Punya 4 Curug Seindah Ini

Bahan dasar sagu menjadi keunikan dari Lendot. Selain itu, proses penyajiannya yang menghasilkan tekstur kuah yang kental dan lendir juga membuatnya berbeda dari makanan lain.

Menariknya, Lendot juga menyimpan sejumlah manfaat kesehatan. Tepung sagu merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk energi, sementara seafood yang digunakan sebagai topping kaya akan protein.

Sayuran yang disertakan dalam Lendot juga memberikan serat yang membantu pencernaan, serta membuat hidangan ini menjadi pilihan yang bebas gluten bagi mereka yang memiliki alergi gluten.

Popularitas Lendot di Era Modern

Meskipun telah menjadi makanan yang merakyat, popularitas Lendot tetap bertahan. Sekarang harnya lebih terjangkau, hanya sekitar delapan ribu rupiah per mangkok.

Lendot menawarkan nilai yang luar biasa dengan cita rasa yang otentik dan mengenyangkan. Namun, perlu diingat bahwa Lendot bukanlah makanan yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh karena tekstur kuah lendirnya tidak tahan lama.

Baca juga: 5 Destinasi Waterpark Murah di Tangerang, Tiket Masuk di Bawah Rp50 ribu

Lendot kini menjadi salah satu kuliner yang paling diburu di Kepulauan Riau, khususnya di daerah Karimun. Dengan perpaduan rasa dan tekstur yang unik, hidangan ini terus memikat hati siapa pun yang mencicipinya.

Lendot adalah bukti hidup dari bagaimana sebuah tradisi kuliner dapat bertahan dan berkembang dari waktu ke waktu. Dari hidangan yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu, kini Lendot telah menjadi bagian dari identitas kuliner Melayu yang dapat dinikmati oleh siapa saja.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Kepulauan Riau

Makanan Khas

makanan khas kepulauan riau

Melayu


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami