jurnalistika.id – Kalau Jepang punya sashimi, maka suku Batak punya Dekke Naniura! Hidangan khas dari Tanah Batak ini unik karena ikan yang digunakan tidak dimasak dengan api, melainkan dimasak secara alami menggunakan asam dan rempah-rempah khas.
Rasanya? Segar, pedas, dan kaya rempah! Nah, buat kamu yang penasaran dengan kuliner legendaris ini, yuk kenalan lebih jauh dengan Dekke Naniura.
Apa Itu Dekke Naniura?
Dekke Naniura berasal dari bahasa Batak, di mana “Dekke” berarti ikan dan “Naniura” berarti tidak dimasak dengan api. Bisa dibilang, ini adalah sashimi versi Batak!
Bedanya, ikan dalam hidangan ini dimasak menggunakan air asam jeruk jungga dan berbagai rempah sehingga teksturnya menjadi lembut dan bumbu meresap sempurna tanpa perlu dimasak di atas api.
Baca juga: 5 Makanan Khas Batak, Tak Boleh Terlewat Saat Liburan ke Danau Toba
Dulu, Dekke Naniura bukan makanan sembarangan. Hidangan ini hanya disajikan untuk para raja dan upacara adat tertentu. Hanya orang-orang terpilih yang boleh membuatnya.
Namun, sekarang kamu bisa menemukannya dengan mudah di berbagai rumah makan khas Batak atau lapo.
Bahan Utama: Ikan Segar dan Rempah Khas
Bahan utama dalam Dekke Naniura adalah ikan segar. Biasanya ikan mas digunakan, tetapi ada juga yang memakai ikan nila atau mujair. Yang penting, ikan harus dalam kondisi segar supaya tekstur dan rasanya tetap enak.
Selain ikan, bahan yang membuat Dekke Naniura semakin spesial adalah bumbu dan rempah-rempah khas, seperti andaliman (dikenal juga sebagai merica Batak) yang memberi sensasi pedas dan sedikit kebas di lidah.
Jeruk Jungga, jenis jeruk asam khas Sumatera Utara yang berfungsi menghilangkan bau amis sekaligus “memasak” ikan.
Baca juga: 7 Makanan Khas Serang Paling Ikonik, Mana Favoritmu?
Kemudian, kecombrang atau rias, yang memberikan aroma harum khas dan memperkaya cita rasa. Bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kemiri, cabai merah, dan rempah lainnya yang membuat rasa semakin kompleks dan menggugah selera.
Proses Pembuatan Dekke Naniura
Meski terlihat sederhana, proses pembuatan Dekke Naniura butuh ketelatenan dan kesabaran. Berikut langkah-langkahnya:
Siapkan ikan segar, lalu bersihkan dan belah tengahnya tanpa memutuskan bagian ekor.
Rendam ikan dengan air jeruk jungga selama beberapa jam agar teksturnya melunak dan duri-duri halusnya menjadi lebih lunak.
Haluskan bumbu-bumbu, seperti andaliman, bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, dan kemiri.
Balurkan bumbu ke ikan secara merata dan diamkan kembali selama beberapa jam hingga bumbu benar-benar meresap. Siap disajikan!
Biasanya, Dekke Naniura disajikan di atas piring lebar dengan tampilan yang tetap utuh dan menarik.
Kekayaan Rasa Shasimi Ala Batak
Bagi yang baru pertama kali mencoba, Dekke Naniura mungkin akan terasa unik. Tekstur ikannya tetap lembut seperti sashimi, tapi dengan sensasi pedas, asam, dan gurih yang khas dari bumbu rempahnya.
Tidak ada bau amis, justru ada aroma segar dari jeruk jungga dan kecombrang yang bikin nagih!
Baca juga: Kisah Makanan Khas Kepri Lendot: Dari Sajian Raja-Raja hingga Hidangan Merakyat
Dari Makanan Raja Menjadi Hidangan HarianDulu, hanya para raja yang bisa menikmati Dekke Naniura, tapi sekarang siapa saja bisa mencicipinya.
Kamu bisa menemukannya di berbagai lapo atau rumah makan khas Batak di Sumatera Utara, terutama di sekitar Danau Toba. Bahkan, banyak orang Batak yang menjadikan hidangan ini sebagai lauk harian mereka.
Kenapa Harus Coba Dekke Naniura?
Kuliner Unik dengan Cita Rasa Autentik – Kombinasi rasa asam, pedas, dan gurih yang khas sulit ditemukan di makanan lain.
Proses Masak yang Unik – Tanpa api, hanya dengan asam dan rempah-rempah. Penuh Khasiat – Andaliman dan jeruk jungga kaya akan vitamin dan baik untuk kesehatan.
Nah, kalau kamu lagi jalan-jalan ke Sumatera Utara atau mampir ke lapo Batak, jangan lupa coba Dekke Naniura. Dijamin, pengalaman kulinermu bakal makin seru dan berkesan!
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
Referensi: Indonesia Kaya, Tobaria
