jurnalistika.id – Apa yang terlintas dalam pikiranmu saat mendengar kata Mixue? Ya, nama gerai es krim asal China ini memang tengah menjadi perbincangan banyak orang di Indonesia.
Pasalnya, gerai Mixue yang mulai buka di Indonesia pada tahun 2020 itu, kini ada di mana-mana. Bahkan ada gurauan warganet yang bilang. “Jangan tinggal lama-lama rumah atau bangunan lainnya, nanti pulang pulang menjadi toko Mixue.’
Padahal, gerai es krim dengan varian rasa itu baru dua tahun masuk ke Indonesia. Gerai pertama yang mereka buka tepatnya di Cihampelas Walk (Ciwalk), Kota Bandung. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, saat ini tercatat ada sekitar 300 gerai Mixue di seluruh Indonesia.
Rahasia bisnis Mixue hingga punya cabang di mana-mana
Yang membuat minuman ini laris di pasaran adalah karena sistem pengemasan, pengolahan dan tempat penjualan yang modern, dan sistem promosi yang bagus. Proses pembuatannya pun dengan alat berteknologi canggih dengan pengemasan yang menarik.
Mixue dikenalkan oleh pengusaha bernama Zhang Hongchao pada tahun 1997. Pada saat itu, ia masih berstatus sebagai mahasiswa di Zhengzou. Tahun 2006 , produk es krimnya ia jual dengan harga murah yaitu 1 Yuan.
Dengan harga terjangkau dan lebih murah daripada es krim lainnya itu, tentu bikin orang tak banyak mikir untuk memblinya. Peroduk Zhang pertama kali buka gerai di luar China yaitu di Hanoi, Vietnam pada tahun 2018.
Keberhasilan ini karena kerja keras dari Zhang yang pandai dalam melihat peluang, mengatur keuangan serta mengambil keputusan. Sehingga Mixue menjadi produk yang mendunia dan menempatkannya menjadi produk es krim teratas.
Sasaran market
Peminat dari minuman viral ini adalah dari kalangan anak muda, mulai dari siswa menengah atas hingga mahasiswa yang menggemari es krim dengan varian rasa yang berbeda dan tampilan yang menarik.
Bahkan mereka punya lagu OST sendiri yang menjadi ikon kebanggaannya yaitu Raja Salju. Keberhasilan lain dari Mixue adalah karena viral di platform sosial media seperti TikTok, Instagram dan Twitter.
Baca berita lainnya di Google News, klik di sini.
Penulis: Anton Fathoni (Internship)
