jurnalistika.id – Curug Cihear merupakan salah satu curug yang memiliki jarak cukup dekat dari Tangerang Selatan (Tangsel) Banten. Destinasi alam ini menyimpan pesona indah yang siap memanjakan mata.
Wisatawan dari Tangsel cocok menjadikan Curug Cihear sebagai pilihan tempat liburan saat akhir tahun maupun tahun baru. Terlebih bagi anak muda yang ingin mencari ketenangan di tengah alam.
Curug Cihear terletak di perbatasan Desa Cigobang dan Desa Ciladen. Jarak tempuh dari Tangsel hanya sekitar kurang lebih dua jam naik kendaraan roda dua.
Baca juga: 5 Wisata Curug Dekat Tangsel, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2024
Jarak tempuh tersebut tidak akan sia-sia, karena setelah sampai kamu akan langsung disambut dengan keindahan air terjun yang masih sangat alami. Ditambah sekelilingnya masih depenuhi hutan rimbun yang membuatnya seperti berada di ketenangan surga alam.
Pesona Alami Curug Cihear
Tak hany aitu, aliran air deras yang jatuh dari ketinggian, curug ini memberikan sensasi sejuk dan pemandangan yang memanjakan mata.
Nama “Cihear” sendiri berasal dari Bahasa Sunda, yang berarti aliran air yang deras dan indah. Sebutan yang tepat menggambarkan pesona curug ini.
Baca juga: Tak Sampai 3 Jam dari Tangsel, Curug Ini Tawarkan Wisata Alam Eksotis Cocok untuk Healing
Sembari menikmati aliran air terjun, kamu bisa memandang pepohonan hijau nan rindang. Sehingga dapat menjadi tempat yang cocok untuk menyegarkan pikiran.
Udara di sekitar curug juga terasa sejuk, membuat lelah di perjalanan terbayar lunas. Apalagi jika datang saat pagi hari, semburat matahari pagi yang menyelinap di sela pepohonan membuat suasana semakin magis.
Rute Perjalanan
Ada dua rute utama menuju Curug Cihear:
- Dari Tangsel: Perjalanan sekitar 2–4 jam melalui Cisauk-Jalan Nasional 11- Parung Panjang- Jl Raya Sudamanik-Argapura-Tenj-Jasinga, dan Cipanas hingga tiba di Kampung Muhara.
- Dari Rangkasbitung: Arahkan kendaraan ke Sajira, lalu Cipanas, dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam.
Setelah tiba di Kampung Muhara, silahkan bertanya ke warga setempat. Jika perlu memanfaatkan jasa pemandu lokal.
Trekking Menuju Curug
Perjalanan menuju Curug Cihear adalah bagian dari pengalaman yang tak terlupakan. Setelah sampai di Kampung Muhara, perjalanan dilanjutkan dengan trekking sekitar satu jam.
Jalur ini cukup menantang, terutama setelah adanya longsor yang sempat merusak akses jalan ke area parkir. Di awal, kamu akan melalui jalan tanah liat yang menanjak dengan jurang di satu sisi.
Selanjutnya, jalur berubah menjadi turunan yang lebih landai, melewati kebun warga hingga menemukan sebuah saung sederhana untuk beristirahat.
Baca juga: 4 Rekomendasi Kolam Renang di Sekitar Ciledug: Tiket Masuk, Lokasi, dan Jam Buka
Setelah memasuki gerbang menuju Curug Cihear, medan menjadi lebih sempit dan curam, dikelilingi oleh hutan lebat tanpa banyak petunjuk arah.
Menyusuri jalan setapak dan jembatan besi sederhana yang melintasi sungai menjadi tantangan tersendiri. Disarankan untuk membawa tongkat sebagai penyangga dan meminta panduan dari warga setempat agar tidak tersesat.
Fasilitas dan Biaya
Salah satu keunikan Curug Cihear adalah tidak adanya tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk motor atau Rp10.000 untuk mobil.
Namun, karena belum ada fasilitas pendukung seperti toilet atau warung, disarankan untuk membawa bekal dan perlengkapan pribadi.
Tips Mengunjungi Curug Cihear
- Datang pagi hari: Mengingat jalur trekking belum memiliki penerangan, sebaiknya berangkat saat matahari masih terang.
- Gunakan pakaian dan sepatu nyaman: Trekking di medan curam dan berbatu membutuhkan alas kaki yang mendukung.
- Bawa perbekalan: Karena tidak ada warung di sekitar curug, membawa makanan dan minuman sendiri adalah pilihan bijak.
- Sewa pemandu lokal: Untuk mempermudah perjalanan dan menghindari tersesat, Anda bisa menggunakan jasa warga setempat dengan bayaran seikhlasnya.
Sebagai salah satu tempat wisata yang dekat dari Tangsel, Curug Cihear bisa kamu masukan ke dalam daftar tempat liburan. Apalagi sebentar lagi sudah memasuki libur Natal dan Tahun Baru.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini