Jurnalistika.id – Dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dengan aktivitas yang padat dibutuhkan vitamin D, Apalagi di kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga selesai.
Vitamin D diketahui dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan sistem imun tubuh. Tak salah jika suplemen dari vitamin ini banyak dicari masyarakat selama pandemi.
Meski vitamin D dapat ditemukan di toko obat, belakangan ini vitamin D menjadi langka karena pemintaannya yang begitu banyak. Beberapa penelitian mengklaim vitamin D berperan penting dalam proses pencegahan dan pengobatan covid-19.
Baca juga: Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan masih sulit mengetahui apakah vitamin D bisa mencegah dan mengobati covid-19.
Sebab, hasil beberapa penelitian belum konsisten. “Tapi asupan vitamin D tetap penting. Namun, bukan dalam rangka mengobati covid-19,” kata Zubairi dikutip dari Instagram @profesorzubairi, Selasa (13/07/2021).
Manfaat vitamin D bagi tubuh
Vitamin D larut dalam lemak dan diperlukan untuk kesehatan tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini diketahui sudah ada di dalam tubuh dan mampu diproduksi dari sinar matahari yang diserap kulit.
Tim peneliti Universitas Northwestern pernah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi virus korona. Mereka menyatakan bahwa pasien dari negara dengan tingkat kematian covid-19 yang tinggi diketahui memiliki vitamin D yang rendah. Tapi para peneliti itu memberikan catatan terhadap hasil penelitiannya tersebut.
“Mereka mengaku butuh penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain,” kata Zubairi.
Baca juga: Work From Home Tetap Asik & Produktif
Amankah dikonsumsi berlebih?
Zubairi mengakui pemberian tambahan vitamin D sebsar 10-25 mikrogram tiap hari bisa memproteksi pasien terhadap infeksi akut saluran napas. Tapi belum cukup bukti untuk mencegah penyakit covid-19.
Food Drug Administration (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan covid-19. Menurutnya, konsumsi vitamin D berlebihan tidak baik untuk tubuh. Sebab, vitamin ini akan larut dalam lemak.
“Sehingga, ada risiko kelebihan suplemen yang dapat menyebabkan toksisitas,” ungkap dia.
Zubairi menegaskan ada cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain mengonsumsi suplemen vitamin D. Seperti melakukan olahraga teratur, berhenti minum alkohol, berhenti merokok, tidur cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.