Jurnalistika.id – Seberapa sering kalian mengalami memar atau lebam secara tiba-tiba pada area sekitar tubuh tanpa sebab yang jelas? Duh.. hati-hati ya, bisa jadi ini pertanda gejala penyakit tertentu.
Ada banyak penyebab memar yang terjadi pada tubuh, salah satunya adalah ketika tubuh terbentur benda tumpul yang cukup keras hingga timbul warna kemerahan atau keunguan pada kulit. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah kecil sehingga sel-sel darah di dalamnya merembes keluar dan mengendap di bawah permukaan kulit.
Memar sesekali memang tidak menimbulkan banyak masalah medis dan akan cepat sembuh dalam beberapa hari. Tetapi jika memar terjadi lebih sering dan membesar bahkan disertai pendarahan di tempat lain tanpa sebab, itu bisa menjadi tanda kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.
Berikut Penyebab Tubuh Lebih Mudah Memar Tanpa Sebab
1. Penggunaan obat pengencer darah
Penyebab pertama seseorang lebih mudah memar adalah pengunaan obat pengencer darah yang bekerja mencegah serangan jantung dan stroke, seperti: warfarin, heparin, rivaroxaban, dabigatran, apixaban dan aspirin.
Tak hanya itu, pengunaan obat herbal dan suplemen tertentu, antara lain: minyak ikan, bawang putih, jahe, ginkgo, ginseng dan vitamin E.
Kekurangan vitamin yang membantu pembekuan darah, termasuk vitamin K, vitamin C dan vitamin B-12 juga bisa menjadi penyebab mudah memar.
2. Penyakit hati
Mudah memar secara tiba-tiba bisa jadi salah satu gejala liver. Liver atau hati merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menghasilkan protein pembentuk faktor pembekuan darah.
Salah satu faktor utama penyakit hati adalah konsumsi alkohol secara berlebih, seperti sirosis yang dapat mengganggu produksi protein-protein yang menjadi penyebab memar lebih mudah terjadi. Gejala yang biasanya terjadi yaitu gatal, merasa sangat lelah atau sakit, urin berwarna gelap dan mata atau kulit yang menguning.
Seperti yang dilansir pada laman Medical News Today, bahwa penyakit hati bisa diobati, terutama bila dokter mendiagnosisnya sejak dini. Orang yang meminum minuman keras harus segera berhenti saat mengalami gejala gangguan kesehatan hati. Seorang dokter dapat memberikan nasihat tentang kombinasi yang tepat dari perawatan medis dan perbaikan gaya hidup.
3. Purpura Dermatitis
Penyakit ini biasanya menyerang orang tua yang berusia di atas 50 tahun. Berawal dari luka seperti memar merah keunguan pada kulit, timbulnya rasa gatal dan kemungkinan besar mempengaruhi lengan dan tangan.
Melindungi kulit dari sinar matahari dapat mengurangi gejala tersebut sehingga kulit pun tidak rentan memar. Memang tidak ada obatnya, tetapi dokter mungkin dapat merekomendasikan pengobatan gaya hidup untuk mengurangi frekuensi dan keparahan lesi.
4. Hemofilia
Banyak kondisi genetik yang dapat menyebabkan darah seseorang membeku dengan lambat atau tidak sama sekali. Salah satunya adalah penderita Hemofilia.
Hemofilia atau kurangnya protein tertentu pada tubuh yang menyebabkan darah sukar menggumpal. Tingkat keseriusan penyakit ini tentu tidak sama. Beberapa penderita mengalami memar tanpa sebab, sementara lainnya akan memar jika tubuhnya terbentur sesuatu.
Penyakit hemofilia termasuk ke dalam kategori penyakit langka yang dapat mengancam nyawa. Gejalanya tidak muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, mereka hadir sejak lahir, sehingga kelainan pendarahan genetik paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
5. Kanker
Peningkatan pendarahan atau memar secara tiba-tiba yang terakhir bisa jadi tanda kanker. Kamu perlu waspada karena kanker yang mempengaruhi darah dan sumsum tulang, seperti leukemia, dapat menyebabkan memar hingga terjadi pendarahan pada gusi.
Kanker dapat teratasi, terutama dengan diagnosis dini. Jangan takut untuk segera konsultasikan pada dokter. Kemoterapi, pengobatan khusus, dan pembedahan yang dapat menyelamatkan nyawa.
Sebagian besar penyakit diatas berisiko mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Tes darah adalah cara untuk mendiagnosis penyebab memar dan mengukur jumlah trombosit yang diperlukan darah untuk membeku.
Sebaiknya kamu segera hubungi dokter, jika:
- Cederanya tampak kecil, tetapi masih terasa nyeri setelah 3 hari.
- Timbulnya benjolan
- Terjadi lebih sering dari biasanya tanpa sebab yang jelas.
- Adanya darah dalam urin atau tinja.
- Tidak kunjung sembuh setelah dua minggu.
Apabila memar terjadi akibat benturan ringan, kamu dapat lakukan perawatan secara mandiri di rumah seperti mengompres dingin selama 15 menit hingga pembengkakan berkurang dan kamu juga dapat mengonsumsi asetaminofen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil, Motrin) untuk mengobati nyeri.
Baca juga: Cari Tahu Waktu Terbaik Untuk Minum Vitamin Harianmu Disini!