Jurnalistika
Loading...

5 Penyakit Paling Umum Muncul Saat Banjir, Waspada!

  • Jurnalistika

    29 Jan 2025 | 11:35 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi banjir melanda pemukiman warga. (Pixabay/PranongCreative)

jurnalistika.id – Berbagai penyakit perlu diwaspadai ketika banjir muncul, terlebih yang paling umum muncul. Sehingga bisa melakukan antisipasi maupun persiapan supaya tidak tertular.

Air banjir yang tercemar, genangan yang menjadi sarang nyamuk, hingga kondisi lingkungan yang kotor setelah banjir membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada beberapa penyakit yang paling sering muncul saat banjir, mulai dari infeksi saluran pencernaan hingga penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti nyamuk.

Penyakit Paling Umum Terjadi Saat Musim Banjir

Dirangkum dari berbagai situs kesehatan, berikut adalah beberapa penyakit yang wajib diwaspadai saat banjir.

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah infeksi hati akibat Hepatovirus A yang juga menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Penyakit ini bisa dengan mudah menyebar di lingkungan yang kurang bersih, terutama setelah banjir.

Gejala hepatitis A antara lain:

  • Demam dan kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri perut dan mual
  • Urin berwarna gelap
  • Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)

Baca juga: Waspadai Ciri-Ciri Penyakit Sifilis pada Wanita

Vaksinasi, menjaga kebersihan tangan, serta memastikan air yang dikonsumsi aman adalah langkah utama dalam pencegahan hepatitis A.

2. Demam Berdarah

Banjir menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar virus dengue yang menyebabkan demam berdarah.

Gejala demam berdarah biasanya meliputi:

  • Demam tinggi tiba-tiba
  • Mual, muntah, dan ruam merah di kulit
  • Nyeri pada mata, otot, dan sendi

Dalam kasus yang parah, demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan internal dan syok yang berpotensi fatal. Oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai lingkungan sekitar dan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti-nyamuk, memasang kelambu, serta menguras genangan air.

3. Kolera

Kolera adalah penyakit diare akut akibat infeksi bakteri Vibrio cholerae yang menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini sering mewabah setelah banjir karena minimnya akses terhadap air bersih.

Gejala kolera yang harus diwaspadai:

  • Diare berair yang parah dan mendadak
  • Dehidrasi berat yang bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam jika tidak ditangani

Baca juga: Kenali Virus HMPV: Gejala, Tanda, hingga Pengobatan

Penanganan utama kolera adalah rehidrasi cepat menggunakan cairan oralit atau infus jika dehidrasi sudah parah. Masyarakat juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan air untuk mencegah infeksi ini.

4. Malaria

Selain demam berdarah, penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk saat banjir adalah malaria. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.

Gejala malaria meliputi:

  • Demam menggigil yang datang secara berkala
  • Kelelahan dan sakit kepala
  • Muntah dan nyeri otot
  • Pada kasus parah, bisa menyebabkan koma atau kematian

Pencegahan malaria bisa dilakukan dengan menggunakan kelambu, menghindari genangan air, dan melakukan fogging atau penyemprotan insektisida untuk membasmi nyamuk pembawa penyakit.

5. Hipotermia

Banjir juga meningkatkan risiko hipotermia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis akibat paparan air dingin dalam waktu lama.

Tanda-tanda hipotermia yang harus diperhatikan:

  • Menggigil terus-menerus
  • Kebingungan dan bicara tidak jelas
  • Kulit pucat dan dingin
  • Pada kasus parah, bisa menyebabkan hilangnya kesadaran

Jika seseorang mengalami hipotermia, segera hangatkan tubuhnya dengan selimut, ganti pakaian basah, dan berikan minuman hangat.

Dampak Banjir terhadap Penyakit Kronis dan Kesehatan Mental

Selain penyakit menular, banjir juga berdampak pada penderita penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Gangguan dalam akses obat-obatan serta kondisi lingkungan yang tidak stabil dapat memperburuk kondisi mereka.

Baca juga: Mengenal Susu Ikan: Kandungan Gizi hingga Manfaat bagi Kesehatan

Tak hanya itu, banjir juga bisa memicu gangguan kesehatan mental seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, dan depresi. Banyak korban banjir yang mengalami stres berkepanjangan akibat kehilangan rumah, kerugian ekonomi, atau trauma akibat bencana.

Langkah Pencegahan dan Mitigasi

Agar terhindar dari berbagai penyakit saat banjir, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Menjaga kebersihan makanan dan air, pastikan air yang dikonsumsi sudah direbus atau menggunakan air kemasan.
  2. Menghindari kontak langsung dengan air banjir, terutama jika ada luka terbuka di tubuh.
  3. Menggunakan perlindungan terhadap nyamuk, seperti kelambu dan obat anti-nyamuk.
  4. Memastikan sanitasi yang baik, dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak membiarkan genangan air.
  5. Memenuhi kebutuhan medis, seperti membawa obat-obatan pribadi dan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan.

Banjir memang bencana yang sulit dihindari, tetapi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko terkena penyakit bisa diminimalkan. Tetap waspada dan jaga kesehatan!

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini


Referensi:

  • blog.mygov.in
  • academic.oup.com
  • National Library of Medicine
  • UCLA Healt

banjir

penyakit banjir

waspada penyakit banjir


Populer

6 Rekomendasi Tempat Bukber Puasa Ramadhan di Pamulang Tangerang Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami