jurnalistika.id – Telah banyak penelitian yang menemukan bahwa merokok dapat merugikan kesehatan seseorang, sehingga kampanye berhenti mengonsumsi rokok pun dilakukan di berbagai negara. Bahkan di Indonesia, seruan antirokok sudah disematkan pada bungkus rokok.
Dikutip dari situs kesehatan Aetna International, beberapa bahaya merokok adalah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Darah juga akan lebih mungkin menggumpal, sehingga meningkatkan risiko terkena stroke.
Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru. Hal ini karena asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk lebih dari 50 karsinogen (penyebab kanker) dan racun lainnya.
Tar dalam rokok merupakan salah satu bahan kimia yang melapisi permukaan paru-paru dan juga dapat masuk ke pembuluh darah dan dibawa ke bagian tubuh lainnya. Ketika paru-paru sudah rusak, bisa mengganggu sistem pembersihan dan perbaikan alaminya.
Merokok Tidak Hanya Merugikan Perokok
Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan Indonesia, merokok tidak hanya dapat merugikan perokok aktif. Tetapi juga berbahaya bagi perokok pasif, atau orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain. Misalnya dia berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
Baca juga: Pelecehan Verbal: Mengungkap Dampak, Fakta, dan Solusinya!
Kondisi seperti ini juga berlaku ketika merokok di dekat orang tersayang, seperti anak, istri, ayah, ibu dan sebagainya. Jika tidak ingin menularkan penyakit kepada mereka, tentu upaya untuk berhenti merokok sangat perlu dilakukan.
Tips Berhenti Merokok
Meskipun menyadari dampak buruknya, berhenti merokok bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang, karena bisa jadi sudah berada di tahap kecanduan. Akan tetapi, beberapa tips berikut mungkin bisa membantu jika sudah berniat dan mau berusaha melakukannya.
1. Tentukan Alasan Berhenti Merokok
Menentukan alasan tidak ingin lagi menghisap rokok adalah langkah pertama yang harus dilalui. Dikutip dari WebMD, untuk mendapatkan motivasi seseorang memerlukan alasan pribadi kuat untuk berhenti.
Misalnya, ingin melindungi keluarga dari perokok pasif, mau menurunkan peluang terkena kanker paru-paru, penyakit jantung, atau kondisi lainnya. Bisa juga karena ingin terlihat dan merasa lebih muda. Intinya pilih alasan cukup kuat untuk mengalahkan keinginan untuk menyalakan rokok.
2. Susun Rencana Berhenti yang Tepat
Membuat rencana yang terstruktur dapat membantu mengatasi tantangan dalam proses berhenti merokok. Tetapkan tanggal berhenti yang spesifik dan buatlah strategi untuk menghindari situasi atau pemicu yang membuat ingin merokok. Libatkan teman, keluarga, atau bahkan profesional kesehatan dalam rencana ini agar memiliki dukungan yang memadai.
3. Cari Dukungan dari Lingkungan Terdekat
Dukungan dari keluarga, teman, dan orang terdekat sangat penting dalam perjalanan berhenti merokok. Bicarakan niat Anda untuk berhenti merokok kepada mereka dan minta dukungan mereka. Mereka dapat memberikan dorongan positif dan menjaga Anda tetap fokus pada tujuan.
4. Hindari Alkohol atau Pemicu Lainnya
Saat ingin minum alkohol, peringatkan diri sendiri dan berpegang pada tujuan awal tidak ingin merokok. Jadi, cobalah membatasi alkohol saat pertama kali berhenti. Begitu pula jika sering merokok saat minum, beralihlah ke teh selama beberapa minggu.
Kalau biasanya merokok setelah makan, carilah aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk mengalihkan pikiran. Misalnya menyikat gigi, berjalan-jalan, ngobrol dengan keluarga, atau mengunyah permen.
5. Hindari Lingkungan Pemicu
Selain menghindari alkohol atau pemicu lainnya, mengidentifikasi situasi maupun lingkungan yang sering membuat ingin merokok, seperti saat bersama teman atau di tempat-tempat tertentu juga perlu dihindari. Kalau mengharuskan, maka buatlah rencana konkret untuk menghadapi situasi tersebut tanpa merokok.
Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan
Berhenti merokok dapat menghindari segala potensi bahaya jika mengonsumsinya. Selain itu, dalam situs NHS Inform disebutkan berhenti mengonsumsi rokok meningkatkan peluang hidup lebih sehat. Manfaatnya akan dirasakan sejak hari pertama berhenti.
Seseorang yang berhenti merokok juga akan melihat adanya perbaikan pada gejala penyakit yang berhubungan dengan merokok. Seperti Chronic Obstructive Pulmonary Disease atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Manfaat lainnya, uang yang biasanya dihabiskan untuk membeli rokok bisa dialihkan untuk membelajakannya ke hal yang lebih bermanfaat. Misalnya, membeli hadiah bagi diri sendiri karena sudah berhasil mencapai tujuan. Atau mengajak keluarga jalan-jalan maupun makan di luar.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini
