jurnalistika.id – Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk imun tubuh terhadap penyakit. Selain itu, cairan kandungan vaksin juga dipercaya dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.
Sejak pandemi Covid-19, setiap tempat umum mewajibkan pengunjungnya telah mendapat vaksinasi. Sebagai langkah antisipasi dan perlindungan, pemerintah mengupayakan semua orang untuk melakukan suntikan vaksin.
Sasaran Prioritas Vaksin
Vaksinasi diprioritaskan bagi orang tua dan petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar virus. Selain itu, juga untuk orang yang memiliki penyakit penyerta berisiko Covid-19 yang parah, termasuk obesitas, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pada pernapasan.
Yang Tidak Boleh Vaksinasi
Kemudian, Vaksinasi ini tidak untuk bagi anak yang berusia kurang dari 18 tahun. bagi individu yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin apa pun.
Orang yang terpapar Covid-19 akut yang dikonfirmasi PCR tidak boleh melakukan vaksinasi sampai pulih, Individu dengan suhu tubuh lebih dari 38,5 0C harus menunda vaksinasi sampai tidak lagi merasakan demam.
Kandungan dan Zat dalam Cairan vaksin
1. Bahan aktif
Kandungan utama dari vaksin adalah bahan atau komponen aktif (antigen). Bahan aktif dapat berupa virus, bakteri, atau organisme yang sudah dilemahkan yang nantinya akan memperkuat kekebalan tubuh serta memicu respons imun.
2. Adjuvant
Bahan ini berfungsi untuk memaksimalkan kinerja vaksin terhadap penyakit. Kombinasi dari bahan aktif utama dan adjuvant memang lebih ampuh daripada hanya bahan aktif. Bahan untuk adjuvant yaitu garam Aluminium. FDA (Food and Drugs Administration) mengizinkan garam Aluminium sebanyak 1,14 mg per dosis vaksin.
3. Pelarut cairan
Pelarut cairan berfungsi untuk melarutkan dan mengatur konsentrasi cairan vakin.
Bahan ini mengandung air steril atau bisa juga Natrium Klorida (yang sering digunakan sebagai cairan infus).
4. Stabilizers
Stabilizer berfungsi untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antar komponen vaksin.
Bahan ini mengandung sukrosa dan glukosa yang termasuk ke dalam gula, albumin dan gelatin yang termasuk ke dalam protein, dan glisina yang termasuk ke dalam asam amino.
5. Pengawet
Pengawet berfungsi untuk mencegah adanya pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Tetapi tidak semua vaksin mengandung bahan pengawet.
Kandungan yang terdapat dalam bahan pengawet yaitu Thimerosal. Namun, banyak masyarakat yang resah akan adanya isu bahwa Thimerosal terbuat dari merkuri sehingga vaksin modern saat ini tidak lagi mengandung Thimerosal atau dosisnya sangatlah kecil.
Selain Thimerosal, terdapat juga senyawa umum 2-phenoxyethanol (dalam produk bayi) yang tidak terlalu beracun.
6. Bahan pembantu
Kemudian, terdapat surfaktan yang berfungsi mempertahankan bahan lain yang terdapat dalam vaksin tercampur dengan baik dan tidak menggumpal.
Bahan pembantu lainnya seperti Aluminium Fosfat, Aluminium Hidroksida, atau Aluminium Sulfat dalam dosis rendah yang berfungsi agar respons imun dalam tubuh menjadi lebih baik.
Baca juga: