jurnalistika.id – Cacar monyet atau monkeypox belakangan menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Terlebih setelah ditemukan kasus di beberapa daerah beberapa orang terpapar penyakit ini.
Misalnya, Kepala Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan (Tangsel) Allin Hendalin Mahdaniar menyatakan per tanggal 30 Oktober 2023 terdapat dua pasien terpapar cacar monyet di Tangsel. Hal itu dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen di Kementerian Kesehatan.
Pasien pertama merupakan laki-laki berusia 24 tahun yang diketahui baru 10 bulan menetap di Tangsel. Sementara pasien kedua merupakan warga ber-KTP Tangsel usia 31 tahun.
Baca juga: Dua Warga di Tangsel Terpapar Cacar Monyet, Dinkes Imbau Tidak Panik
Supaya lebih meningkatkan kesadaran dan bisa menjaga diri, kasus cacar monyet tersebut harus direspon dengan serius. Untuk itu, masyarakat perlu mengenali cacar monyet, gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya.
Apa Itu Cacar Monyet?
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, cacar monyet adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan (zoonosis), secara global dikenal dengan monkeypox.
Berdasarkan sejarahnya, cacar monyet sudah ditemukan sejak 1958 silam. Waktu itu ditemukan penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Itulah mengapa penyakit ini disebut monkeypox.
Kemudian, cacar monyet pertama kali menginfeksi pada manusia terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini menular ke orang-orang di Afrika Tengah dan Barat.
Penyebab Cacar Monyet
Cacar monyet terjadi disebabkan adanya infeksi virus monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Orthopoxvirus meliputi smallpox (penyebab cacar), virus cowpox (cacar sapi), dan virus vaccinia (virus yang digunakan dalam vaksin cacar).
Gejala dan Tandanya
Pada manusia, gejala cacar monyet hampir sama dengan gejala cacar air, hanya saja lebih ringan. Gejala biasanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Jika dibedakan antara cacar monyet dan cacar air, bisa dilihat dari dampaknya. Cacar monyet akan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak. Kemudian masa inkubasinya juga memiliki perbedaan cukup jauh. Cacar monyet biasanya berkisar 6 hingga 13 hari, tetapi dapat pula 5 sampai 21 hari.
Selain itu, gejala cacar monyet juga bisa ditandai dengan sakit punggung dan lesi cacar atau terlihat benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh. Dalam satu sampai tiga hari atau lebih lama, jika sudah merasakan demam, penderita akan mengalami ruam dan sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Cara Pencegahan Monkeypox
Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet.
- Hindari kontak dengan hewan yang bisa menjadi penyebar virus, termasuk hewan sakit atau yang ditemukan mati di daerah yang ditemukan kasus cacar monyet.
- Jangan melakukan kontak dengan bahan apa pun yang pernah bersentuhan dengan hewan sakit, misalnya tempat tidur.
- Jangan menggabungkan pasien terinfeksi dengan orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Selalu mencuci tangan dengan baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terpapar cacar monyet.
- Masak daging dengan benar dan pastikan benar-benar matang sempurna.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
