Jurnalistika
Loading...

Kenali Virus HMPV: Gejala, Tanda, hingga Pengobatan

  • Jurnalistika

    08 Jan 2025 | 14:35 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi virus HMPV. (Pixabay/MrBeliever)

jurnalistika.id – Virus metapneumovirus manusia atau Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi pembahasan publik belakangan, termasuk di media sosial. Terlebih melihat penyebaran dan gejalanya yang mirip seperti Covid-19.

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemkes) Indonesia meminta masyarakat tidak panik merespons virus HMPV. Pasalnya, virus ini sudah dikenal sejak 2001 di dunia medis.

Lantas apa sebenarnya virus HMPV? Kenali gejala, penyebab, tanda, hingga pengobatannya berikut.

Mengenal Virus HMPV

HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan manusia, terutama saluran pernapasan atas. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan diketahui termasuk dalam kelompok yang sama dengan RSV (Respiratory Syncytial Virus).

Meskipun sering menyebabkan gejala mirip flu biasa, HMPV juga bisa memicu kondisi yang lebih serius. Apalagi pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Baca juga: Apa Saja Risiko Kesehatan Rimming? Yuk, Waspada!

Infeksi HMPV biasanya lebih sering terjadi saat musim dingin hingga awal musim semi. Sebagian besar orang terinfeksi virus ini sebelum usia lima tahun, meskipun infeksi berulang dapat terjadi sepanjang hidup.

Dilansir dari clevelandclinic.org, HMPV sebenarnya cukup sering ditemukan, terutama pada anak-anak. Diperkirakan sekitar 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.

Sebagian besar infeksi HMPV tidak serius, namun sekitar 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih parah, seperti pneumonia.

Gejala yang Harus Diwaspadai

HMPV bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Berikut beberapa gejala umum yang sering dialami:

  • Demam: Suhu tubuh meningkat, meskipun tidak selalu tinggi.
  • Batuk: Bisa kering atau berdahak, tergantung tingkat keparahan infeksi.
  • Hidung tersumbat atau meler: Gejala khas seperti flu biasa.
  • Sakit tenggorokan: Biasanya disertai rasa tidak nyaman saat menelan.
  • Sesak napas (dispnea): Pada kasus yang lebih parah, penderita mungkin mengalami kesulitan bernapas.
  • Mengi: Napas berbunyi, terutama pada penderita asma atau PPOK.
  • Ruam: Meskipun jarang, beberapa penderita melaporkan adanya ruam kulit.

Pada anak-anak kecil, infeksi HMPV bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti bronkiolitis atau pneumonia. Lansia dan individu dengan penyakit paru-paru kronis juga berisiko tinggi mengalami komplikasi.

Penyebaran Virus

Virus ini sangat mudah menular, terutama melalui kontak langsung dengan penderita atau benda-benda yang terkontaminasi. Cara penularannya meliputi:

  • Batuk dan bersin: Droplet yang mengandung virus bisa terhirup oleh orang lain.
  • Kontak fisik: Seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman.
  • Permukaan benda: Virus dapat bertahan di benda seperti gagang pintu, mainan, atau ponsel yang disentuh orang yang terinfeksi.

Semua Orang Bisa Berisiko Terkena

Semua orang dapat terinfeksi HMPV, tetapi beberapa kelompok lebih berisiko mengalami penyakit parah, seperti:

  • Anak-anak di bawah 5 tahun, terutama bayi prematur
  • Orang dewasa di atas 65 tahun
  • Penderita gangguan pernapasan, seperti asma atau PPOK
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit seperti HIV, kanker, atau gangguan autoimun, atau penggunaan obat-obatan yang menekan kekebalan tubuh.

Pada kasus yang lebih parah, HMPV dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Bronkiolitis: peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru
  • Bronkitis: peradangan pada saluran bronkus
  • Pneumonia: infeksi paru-paru yang bisa berbahaya
  • Kambuhnya asma atau PPOK
  • Infeksi telinga (otitis media)

Jika mengalami gejala yang memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Cara Diagnosis

Biasanya, dokter akan mendiagnosis HMPV berdasarkan gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Dalam beberapa kasus, mereka akan mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan Anda menggunakan usap (swab) untuk diuji di laboratorium.

Tes ini umumnya tidak diperlukan kecuali gejala sudah cukup serius. Selain itu, bronkoskopi atau rontgen dada mungkin dilakukan untuk memeriksa kondisi saluran udara.

Pengobatan HMPV

Sayangnya, tidak ada obat antivirus khusus untuk mengobati HMPV. Biasanya, pengobatan difokuskan pada meredakan gejala hingga tubuh sembuh dengan sendirinya.

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah antara lain:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi
  • Obat pereda demam dan nyeri, seperti parasetamol

Jika gejala parah, seperti kesulitan bernapas, mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Di rumah sakit, pasien bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut, seperti:

  • Terapi oksigen untuk membantu pernapasan
  • Cairan infus untuk mencegah dehidrasi
  • Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan

Pencegahan HMPV

Untuk mencegah penyebaran HMPV, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

  • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol
  • Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin, lebih baik menggunakan siku daripada tangan
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
  • Gunakan masker jika Anda sakit dan tidak bisa menghindari keramaian
  • Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.

Apabila merasakan tanda maupun gejala virus HMPV, sebaiknya segera hubungi dokter terdekat, agar mendapatkan penanganan lebih cepat. Sehingga dapat meminimalisir penyebaran di sekitar.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.


Sumber: clevelandclinic.org

Virus

virus hmpv


Populer

Profil Patrick Dorgu, Rekrutan Pertama Ruben Amorim di Manchester United
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami