jurnalistika.id – Gendang telinga merupakan organ penting yang memungkinkan kita untuk mendengar suara, dan memahami lingkungan. Tetapi, terkadang kondisi yang tidak diinginkan dapat mengganggu kemampuan fungsi pendengaran, salah satunya adalah pecahnya gendang telinga.
Dilansir dari siloamhospitals, gendang telinga pecah dalam bahasa medis disebut dengan membran timpani. Merupakan jaringan selaput tipis yang membatasi saluran telinga bagian luar dan tengah.
Jika membran timpani pecah, getaran suara tidak dapat disalurkan secara maksimal ke telinga bagian tengah dan ke pusat pendengaran otak. Hal ini mengakibatkan sistem pendengaran menjadi terganggu.
Pecahnya gendang telinga akan menyebabkan berbagai komplikasi dan ketidaknyamanan. Tapi, sebenarnya apa penyebab gendang telinga pecah? Berikut penjelasan selengkapnya.
Penyebab gendang telinga pecah
1. Gendang telinga pecah karena cedera
Gendang telinga dapat pecah karena dipicu oleh cedera seperti benturan kepala yang sangat keras, hingga menimbulkan keretakan pada tulang tengkorak. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur telinga bagian tengah dan dalam, termasuk membran timpani.
2. Gendang telinga pecah karena mendengar suara terlalu keras
Terkadang kita sering mendengarkan lagu dengan volume yang keras, hal ini dapat menjadi salah satu penyebab gendang telinga pecah. Kerusakan gendang telinga ini disebabkan karena gelombang suara yang terlalu keras yang disebut trauma akustik.
3. Gendang telinga pecah karena tekanan tinggi
Tekanan tinggi juga menjadi salah satu penyebab gendang telinga pecah. Jika tekanan udara antara telinga bagian tengah dan lingkungan tidak seimbang, hal ini menyebabkan gendang telinga menjadi tertekan dan robek.
Kondisi ini disebut dengan barotrauma, terjadi ketika terdapat perbedaan tekanan udara yang sangat besar antara telinga bagian tengah dan lingkungan.
Pengobatan untuk gendang telinga pecah
Gendang telinga yang pecah dapat disembuhkan, dan dapat membaik sendirinya seiring waktu. Tetapi waktu untuk sembuh bagi setiap orang itu berbeda, ada yang hingga berbulan-bulan untuk pulih sepenuhnya.
Dan pada kondisi tertentu, pecahnya gendang telinga ini memerlukan penanganan medis. Penanganan untuk setiap pasien akan disesuaikan dengan penyebabnya. Simak beberapa pilihan pengobatan untuk gendang telinga pecah.
1. Penambalan gendang telinga
Jika penderita gendang telinga pecah tak kunjung pulih, maka dokter akan memberikan rekomendasi untuk operasi penambalan (myringoplasty). Penambalan ini dilakukan dengan mengoleskan suatu bahan kimia disekitar sobekan.
Bahan kimia tersebut berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan selaput pada bagian gendang telinga yang robek. Setelahnya, dokter akan menutup gendang telinga dengan tambalan khusus dan meletakan kapas untuk menutupi tambalan telinga selama satu minggu.
2. Pengobatan dengan operasi pencangkokan
Apabila robekan pada lubang telinga cukup besar, persentase untuk sembuh dengan sendirinya sangat kecil. Kondisi ini biasanya langsung ditangani dokter spesialis THT, dan menyarankan pasien untuk operasi pencangkokan gendang telinga (timpanoplasti).
Tujuan dari operasi ini untuk menutup lubang telinga dengan graft. Graft dapat berasal dari jaringan yang diambil dari tulang rawan telinga pasien atau buatan (sintetik). Selanjutnya dokter akan menjahit graft tersebut ke gendang telinga agar posisinya tetap berada di tempatnya.
3. Pemberian obat
Jika penderita gendang telinga pecah mengalami rasa nyeri, biasanya dokter akan memberikan resep obat anti nyeri untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, jika penyebab gendang telinga pecah karena infeksi bakteri, penderita akan dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik sesuai saran dari dokter.
Adapun pemberian obat tetes telinga untuk membantu meredakan rasa tidak nyaman di telinga.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini