jurnalistika.id – Berdasarkan data terbaru, sebanyak 1.917 warga Tangsel terinfeksi virus HIV/AIDS (ODHA). Dari jumlah tersebut, 910 ODHA telah mencapai kondisi tersupresi, yakni potensi penularan virus berkurang, meski belum dinyatakan sembuh.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus berupaya menekan penyebaran virus HIV/AIDS. Ditargetkan lima tahun ke depan Tangsel sudah bebas penyakit ini.
“Lima tahun ke depan kita sudah semua yang tadi sembuh, kemudian tidak ada lagi penularan-penularan baru,” ungkap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie pada Jumat (13/12/2024).
Baca juga: Pilkada Tangsel 2024: Paslon Ruhamaben-Shinta Gugat Hasil ke MK
Pemkot Tangsel telah melengkapi fasilitas kesehatan, baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta, untuk mendukung layanan screening hingga pengobatan HIV/AIDS.
Selain itu, enam dokter khusus menangani HIV/AIDS telah disiagakan, dan jumlahnya akan ditingkatkan di masa depan.
“Yang untuk penanggulangan AIDS, pengobatan ya, itu ada 6 (dokter), kemudian nanti ke depan akan kita tambah lagi. Termasuk puskesmas Insya Allah kalau obat-obatannya tersedia. Kalau obat-obatannya dari pemerintah pusat,” jelas Benyamin.
Pemerintah juga terus mendorong warga untuk rutin melakukan screening HIV/AIDS di fasilitas kesehatan yang tersedia. Hal ini diharapkan dapat membantu mendeteksi kasus lebih awal dan memberikan pengobatan yang tepat.
Menjangkit Usia Produktif
Sebagian besar kasus HIV/AIDS di Tangsel ditemukan pada kelompok usia produktif, yakni 25-49 tahun. Tak hanya itu, beberapa kasus juga ditemukan pada anak-anak.
Pemkot Tangsel pun berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan, terutama melalui kampanye melawan penyimpangan seksual dan kewaspadaan terhadap penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
“Yang belum tertular hati-hati, kalau merasa ada perubahan ketahanan tubuhnya, silakan diperiksakan ke sarana fasilitas kesehatan kita,” tambah Benyamin.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.