jurnalistika.id – Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan imbas duel Arema Fc vs Persebaya Surabaya di Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/1/2022) malam.
Kapolda Jawa Timur Irjan Pol Nico Afinta mengatakan dari 127 korban meninggal, dua di antaranya merupakan polisi.
“Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia, 2 di antaranya petugas polisi, 34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal di rumah sakit,” kata Nico Afinta, dikutip Elshinta di Twitter.
Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat suporter tuan rumah, Arema FC tidak terima dengan kekalahan 3-2 dari Persebaya Surabaya.
Suporter merangsek masuk ke lapangan. Kepolisian menghalau suporter yang mengamuk itu dengan tembakan gas air mata sehingga penonton panik dan kocar-kacir.
Akibatnya, banyak suporter terinjak-injak dan mengalami sesak napas. Kerusuhan tidak hanya terjadi di dalam stadion, tetapi juga meluas ke luar dan sekitar Kanjuruhan. Massa merusak dan membakar delapan kendaraan polisi.
Akibat insiden tragis tersebut, PSSI meminta maaf dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan pihak yang terkait dengan peristiwa nahas itu.
“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan,” kata Iriawan, Ketua PSSI.
PSSI mendukung pihak kepolisian menyelidiki kasus ini. Menurut PSSI insiden nahas di Stadion Kanjuruhan mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” tutur Iriawan.
Baca berita jurnalistika.id lainnya di Google News, klik di sini.