jurnalistika.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menutup sementara 20 sekolah SMP di Tangsel usai menemukan kasus penularan Covid-19.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, untuk sementara, ke 20 sekolah SMP tersebut menerapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
“Ada 20 SMP negeri dan swasta. Untuk sementara waktu sekolah tersebut ditutup dan digantikan dengan PJJ untuk sementara,” ujar Benyamin Davnie kepada wartawan, Kamis (3/2/22).
Lebih lanjut, Benyamin mengungkapkan, kecenderungan kasus Covid-19 di Kota Tangsel berasal dari klaster keluarga.
“Semuanya tertular dari klaster keluarga,” katanya.
Saat ini, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di wilayahnya kembali berlaku. Kebijakan itu mulai sejak 27 Januari lalu.
“PTM 50 persen sudah berjalan sejak minggu lalu kebijakan pembelajarannya,” kata Benyamin.
Benyamin mengatakan, jika angka kasus Covid-19 harian terus meningkat, pihaknya kemungkinan akan memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) nantinya.
“Ke depan tetap saya juga sudah minta ke Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi (PTM). Perkembangan terakhir kalau memang angkanya terus meningkat se-tangsel, maka tidak mustahil kita lakukan lagi pjj nantinya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PTM 50 persen artinya sebagian kelas yang boleh mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Jika jumlah siswa dalam satu kelas ada 40 siswa, maka hanya 20 siswa yang boleh masuk ke dalam kelas. Sedangkan 20 siswa lainnya masuk kelas di hari yang berbeda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Deden Deni juga membenarkan adanya 20 sekolah SMP di Tangsel yang ditemukan kasus Covid-19.
“Ya benar,” singkat Deden.
Sumber : Merdeka.com
Baca juga: Ini Persiapan Pemkot Tangsel Hadapi Ancaman Kasus Omicron