Jurnalistika
Loading...

5 Wartawan di Surabaya Dikeroyok Saat Liputan Penyegelan Diskotek

  • Firman Sy

    21 Jan 2023 | 16:24 WIB

    Bagikan:

image

Seorang wartawan tersudut menghadapi sejumlah massa di depan Gedung Diskotek Ibiza Club, Jalan Simpang Dukuh Surabaya, Jumat (20/1/2023). (Foto: Didik Suhartono/Antara)

jurnalistika.id – Aksi kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. 5 orang wartawan yang hendak meliput penyegelan diskotek di Jalan Simpang Dukuh, Kota Surabaya, Jumat (20/1) kemarin, dikeroyok belasan orang tak dikenal.

Kelima wartawan yang menjadi korban pengeroyokan itu yakni, Firman dari inews.id, M. Rofik dari lensaindonesia.com, Anggadia dari beritajatim.com, Ali Masduki fotografer inews.com dan Didik Suhartono fotografer LKBN Antara.

Salah satu korban, Firman mengatakan, kejadian bermula saat ia dan empat wartawan lainnya hendak meliput penyegelan salah satu diskotek. Bersama temannya yang lain, ia menunggu di luar hotel untuk melakukan wawancara pihak yang melakukan penyegelan secara dorstop.

Wartawan diminta naik ke lantai 5 gedung

Tiba-tiba, ada seorang perempuan yang memanggil mereka dengan nada tinggi. Perempuan itu menyuruh mereka naik ke lantai 5 untuk bertemu dengan seseorang bernama Wahyu.

Merasa tidak tahu alasan harus naik ke atas gedung, dan harus mencegat Satpol PP untuk wawancara, kelima wartawan itu mengabaikan ajakan perempuan yang tidak mereka kenal itu.

Berselang sekitar 30 menit kemudian, tiga wartawan, Angga, Firman dan Rofik mulai bersiap melakukan wawancara. Ketiganya menunggu di bawah lift lantai bawah.

“Saat kami berada di depan lift itu, kami kembali diajak naik untuk menemui seseorang bernama Wahyu. Kami tetap menolak karena kami ingin mewawancarai doorstop dengan pihak dinas yang akan melakukan penyegelan,” kata Anggadia, korban lainnya, dikutip RMOL.

Karena petugas Satpol PP dan DPMPTSP belum turun, sekitar pukul 15.00 WIB, Rofik menghampiri warkop untuk mengajak fotografer Didik dan Ali standby di depan lift.

Saat menuju warkop itu, Rofik mengaku mendengar provokasi lagi dari perempuan yang berteriak memanggil tadi. Karena perempuan tersebut terus memprovokasi, Rofik pun berusaha menyampaikan maksud kedatangannya.

Tetapi, perempuan tersebut malah bicara sambil teriak-teriak sehingga memancing reaksi belasan orang yang keluar dari gedung diskotek.

Belasan orang tersebut lantas menghampiri Rofik yang posisinya berada di depan Warkop. Empat orang di antara mereka pun langsung menyerang dengan memukul wajah dan badan Rofik.

Melihat Rofik dikeroyok, Didik pun lantas memotret kejadian itu. Namun beberapa orang tersebut langsung menghalanginya. Salah satu dari mereka lantas menutup lensa kamera Didik dengan tangannya. Didik diminta tidak terus memotret.

Karena merasa terintimidasi, fotografer Antara itu pun memasukkan kameranya ke dalam tas. Namun setelah itu Didik yang sedang berada di atas motor lantas ditendang dan dipukul dengan helm.

“Mas Didik juga ditendang di bagian kaki kanan dan dipukul helm di tangan kanan,” kata Anggadia.

Polisi selidiki kasus 5 wartawan Surabaya yang dikeroyok

Melansir Kumparan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan lima wartawan yang dikeroyok.

“Kemarin mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes. Saya minta didampingi Resmob,” ujar Mirzal.

Mirzal menyampaikan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa lima wartawan saat liputan.

“Masih dalam penyelidikan,” kata dia.

Baca berita lainnya di Google News, klik di sini.

(fsy)

Jurnalis

kekerasan kepada wartawan

liputan

Wartawan


Populer

5 Fakta Soal Insiden Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami