jurnalistika.id – Hari pencoblosan Pilkada Jakarta 2024 sudah di depan mata, duel elektabilitas para calon semakin sengit. Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur berlomba menarik simpati pimilih hingga detik terakhir.
Adapun ketiga paslon itu adalah Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Namun, peta persaingan menunjukkan bahwa laga ini kemungkinan besar menjadi duel ketat antara Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono.
Baca juga: 3 Pesan Anies ke Warga Jakarta Saat Umumkan Dukungan ke Pramono-Rano
Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meski terus berusaha mengejar, masih tertinggal jauh di urutan ketiga.
Pramono-Rano Memimpin, RK-Suswono Mengejar
Tiga survei terbaru dari Indopolling, Polmark, dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dalam perolehan elektabilitas.
Dukungan terhadap pasangan yang diusung oleh PDIP ini konsisten berada di atas 40 persen, mengindikasikan basis pemilih yang solid dan setia.
Misalnya, survei Indopolling (8–15 November) mencatat elektabilitas Pramono-Rano di angka 48,4 persen, unggul signifikan dibanding Ridwan Kamil-Suswono yang memperoleh 38,4 persen.
Baca juga: Prabowo Ajak Warga Pilih RK-Suswono di Pilkada Jakarta Lewat Secarik Surat
Pasangan Dharma-Kun hanya mampu meraih 4 persen, jauh tertinggal dari dua pesaing utamanya.
Sementara itu, survei Polmark (7–15 November) menunjukkan perbedaan elektabilitas yang lebih tipis. Pramono-Rano meraih 40,3 persen, sementara RK-Suswono berada di angka 34,8 persen. Dharma-Kun kembali tertinggal jauh dengan hanya 3,2 persen.
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia, yang menggunakan metode tatap muka, juga memperlihatkan pola serupa. Pramono-Rano unggul dengan 42,9 persen, disusul RK-Suswono di angka 39,2 persen.
Namun, survei yang dilakukan Indikator lewat telepon menunjukkan selisih yang makin mengecil, dengan Pramono-Rano di angka 42,1 persen dan RK-Suswono 40,5 persen.
Strategi Kampanye Menentukan
Keunggulan tipis yang dimiliki Pramono-Rano tidak terlepas dari kombinasi strategi kampanye yang agresif dan latar belakang kedua figur yang kuat.
Pramono Anung, dengan pengalaman panjang sebagai politisi senior, dipandang mampu menghadirkan stabilitas di Jakarta.
Sementara itu, sosok Rano Karno, yang memiliki basis massa di kalangan generasi tua dan pecinta dunia hiburan, menjadi daya tarik tambahan.
Namun, pasangan Ridwan Kamil-Suswono juga bukan tanpa keunggulan. RK, dengan reputasi sebagai kepala daerah, memanfaatkan media sosial untuk membangun citra modern dan progresif.
Baca juga: Pilar Pamer Prestasi Saat Debat, Ngaku Sudah Atasi 10 Titik Banjir di Tangsel
Sementara itu, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menghadapi tantangan berat. Elektabilitas yang stagnan di angka 3–5 persen mengindikasikan kesulitan mereka dalam menembus dominasi dua pasangan utama.
Meski demikian, mereka tetap fokus menjaring pemilih dari kalangan religius dan nasionalis yang belum menentukan pilihan.
Pertarungan di Hari-H Menuju Pilkada
Dengan selisih elektabilitas yang tipis, hari pencoblosan pada Rabu, 27 November 2024 menjadi penentu utama. Basis pemilih tradisional dan undecided voters akan menjadi medan pertempuran paling krusial bagi RK-Suswono dan Pramono-Rano.
Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan hari pencoblosan sebagai libur nasional juga diharapkan meningkatkan partisipasi pemilih.
Adanya dukungan penuh partai politik, relawan, dan tim sukses masing-masing pasangan akan diuji dalam menjaga momentum hingga penghitungan suara selesai.
Siapa yang akan menjadi pemimpin Jakarta untuk periode 2024–2029? Apakah pengalaman Pramono Anung dan pesona Rano Karno mampu mengamankan kemenangan?
Ataukah Ridwan Kamil dan Suswono berhasil mengejar ketertinggalan di menit-menit terakhir? Semua akan terjawab dalam pesta demokrasi terbesar di ibu kota ini.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
