Jurnalistika.id – Pemilik angkringan terlibat adu mulut dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam operasi penertiban PPKM di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Minggu (18/7/21)
Peristiwa yang terekam itupun pun sontak menjadi viral, akun Instagram @suara_aktivis yang mengupload video tersebut telah mendapat ratusan komentar dari warganet.
Pemilik Angkringan itu diketahui bernama Shofwan dan merupakan Mahasiswa Universitas Pamulang.
Penertiban terjadi lantaran Shofwan berjualan hingga pukul 21.00 melebihi batas waktu berjualan selama PPKM. Meski begitu, ia tidak menyediakan dan melayani pelanggan yang ingin makan di tempat.
“Saya dari awal tidak menyediakan lesehan atau apapun, tapi delivery atau takeaway. Semua tahu aturannya,” katanya kepada petugas
Baca Juga: Kasus Positif Meningkat, Benyamin Menilai PPKM Darurat Sangat Efektif
Tambah Shofwan, usaha angkringan ini merupakan sumber utama penghasilannya untuk membiayai kuliah. Apalagi di masa pandemi, ia tidak ingin membebani orangtua.
“Saya buka juga untuk membayar biaya kuliah, Mas. darimana lagi coba, nggak mungkin minta uang sama orang tua kondisinya lagi sulit,” imbuhnya
Ia juga menyayangkan sikap salah satu petugas Satpol PP yang berbicara dengan nada tinggi ke rekan perempuannya.
“Saya juga kasihan liat teman saya, perempuan di bentak-bentak,” ujarnya.
Dalam video itu terekam ancaman dari petugas akan membawa pemilik angkringan bila kejadian itu tayang di media.
“Besok kalau naik media, dianya saja bawa!,” ucap petugas berbaju orange.
Dalam menertibkan masyarakat, khususnya para pedagang atau pengelola tempat usaha seperti warung makan dan minum. Presiden Joko Widodo telah meminta aparat yang bertugas tidak bersikap kasar.
“Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun.,” ujar Presiden saat memimpin Rapat Terbatas secara virtual mengenai Evaluasi PPKM Darurat dari Istana Merdeka Jumat (16/7/21).