jurnalistika.id – Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menilai penolakan terhadap pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK)-Suswono, oleh sejumlah warga Jakarta merupakan hal yang wajar.
Ahmad Sahroni berpendapat dalam dunia politik, perbedaan pendapat di masyarakat, termasuk “like and dislike”, merupakan dinamika yang umum terjadi, terutama di wilayah seperti Jakarta.
“Normal, like and dislike di Jakarta itu biasa,” ujar Sahroni saat ditemui usai menghadiri sidang doktor di Universitas Borobudur, Jakarta, Minggu (8/9/2024) dikutip Tempo.
Baca juga: 41 Wilayah Berpotensi Hadapi Kotak Kosong di Pilkada 2024, Berikut Daftarnya
Sahroni menambahkan bahwa upaya pemenangan pasangan RK-Suswono tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang saja. Tetapi untuk masyarakat secara luas.
Oleh karena itu, jika ada kelompok yang menolak, ia mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak. Yang terpenting, menurut Sahroni, adalah bagaimana mendekatkan pasangan calon dengan masyarakat dan menciptakan perhatian positif terhadap mereka.
Mengenai ketua tim pemenangan dari pasangan bakal calon gubernur lainnya, Pramono Anung-Rano Karno, yang dipimpin oleh komedian Cak Lontong, Sahroni juga tidak merasa khawatir. Ia menganggap kehadiran figur publik dalam kampanye adalah hal yang biasa.
“Saya juga artis,” ujar Sahroni sambil tersenyum, merujuk pada perannya di dunia hiburan.
Baca juga: Jokowi Soal Fenomena Kotak Kosong Pilkada 2024: Itu Juga Proses dari Demokrasi
Sebelumnya, acara silaturahmi Ridwan Kamil di Badan Musyawarah (Bamus) Betawi yang berlangsung di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat (6/9/2024), sempat diwarnai insiden.
Sejumlah orang dengan atribut ormas datang dan meluapkan ketidakpuasan mereka terhadap kehadiran Ridwan Kamil di acara tersebut. Meski terjadi keributan, acara tetap berjalan dengan baik.
Sahroni memastikan bahwa tim RK-Suswono akan terus melanjutkan upaya kampanye dan tidak akan terpengaruh oleh insiden-insiden seperti ini. Baginya, fokus utama adalah memenangkan hati warga Jakarta secara lebih luas.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
