Jurnalistika.id – Presiden Joko Widodo kembali mengenakan pakaian adat dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI. Kali ini, Jokowi mengenakan baju adat suku Baduy, suku asli Sunda Banten.
Pakaian yang dikenakan Jokowi serba hitam dengan ikat kepala berwarna hitam bercampur biru. Tas yang digunakan Jokowi juga merupakan koja khas Suku Baduy yang terbuat dari kulit kayu pohon terep.
Dilansir dari Twitter Kantor Staff Presiden, pakaian yang dikenakan Jokowi adalah hasil buah karya dari Jaro Saija. Jaro merupakan Tetua Adat sekaligus Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
“Presiden @jokowi memilih menggunakan baju adat suku Baduy sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai2 adat dan budaya suku Baduy,” tulis KSP melalui akun Twitter @KSPgoid, Senin (16/8/21).
Seperti diketahui, Suku Baduy berasal dari Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten. Suku Baduy adalah satu di antara suku di Indonesia yang masih memegang teguh dan menjaga kemurnian adat dan tradisinya.
Kearifan lokal menjadi kekuatan masyarakat adat Suku Baduy, posisi penghargaan yang tinggi pada Kepala Suku menjadikan Suku Baduy masih terus bertahan. Bahkan karena hal ini, tidak ditemukan satu-pun warga Suku Baduy di pedalaman Provinsi Banten yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Adat dan tradisi tersebut bersinergi dengan alam, mulai dari sikap dan tingkah laku, tata cara bekerja, berkegiatan sehari-hari, mencari nafkah kehidupan hingga momentum kelahiran kematian dan pernikahan bahkan menebang pohon juga diatur sesuai keputusan Adat.
Baca Juga: Baduy Nol Kasus Covid, 3 Hal ini Rahasianya
Jokowi akan menyampaikan pidato dua kali dalam agenda tahunan ini. Pertama, pukul 08.30, Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.
Selanjutnya, pukul 10.30, Pidato Presiden Republik Indonesia dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2022 Beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2021-2022.
