Jurnalistika
Loading...

Ambu Anne Apresiasi Disdik Purwakarta Optimalkan Penguatan Pendidikan Karakter

  • Malik Abdul Aziz

    28 Okt 2021 | 04:35 WIB

    Bagikan:

image
Photo/Ilustrasi

Jurnalistika.id – Pendidikan berkarakter yang dicanangkan Dinas Pendidikan Purwakarta di lingkungan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) diapresiasi oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

Diketahui, kegiatan sosial dari pelajar tersebut mengumpulkan beras setiap hari Kamis untuk selanjutnya diberikan kepada warga yang membutuhkan di setiap minggunya.

“Kegiatan ini akan membentuk karakter anak yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan sekitar sekolahnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Ambu Anne di SMP Negeri 7 Purwakarta, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Soroti Persoalan PT PITS, FGD Menjadi Awal Pembenahan Bersama

Kegiatan sosial dari anak-anak tersebut sudah berlangsung cukup lama yakni sejak tahun 2015 yang mana dikenal dengan program beas kaheman atau program kamis berkah.

“Rata-rata terkumpul sampai 9,5 ton beras di setiap bulannya. Bahkan pernah terkumpul mencapai 21 ton beras pada bulan Ramadhan lalu. Luar biasa ini akan terus dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambu Anne.

Beras yang terkumpul di sekolah kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar dan juga kepada anak yang membutuhkan di sekolah tersebut. “Jadi satu penerima manfaat bisa mendapatkan 5 sampai 10 kilogram beras,” ujarnya.

Pendidikan Berkarakter di Purwakarta Dimulai dari Tahun 2015

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto menjelaskan program ini masuk ke dalam 7 poe atikan istimewa yang mana menguatkan pendidikan karakter di Purwakarta. Program sudah berjalan sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015.

“Termuat dalam salah satu dari 7 poe atikan istimewa yakni Senin Ajeng Nusantara, Salasa Mapag Buana, Rebo Maneuh di Sunda, Kemis Nyanding Wawangi,” kata Purwanto.

Menurutnya, hari Kamis merupakan hari kepedulian sosial yang mana siswa membawa segenggam beras untuk dikumpulkan di sekolah. Kemudian dibagikan untuk siswa yang kurang mampu di sekolah tersebut dan warga sekitar.

Dalam hal ini, inovasi dilakukan Dinas Pendidikan Purwakarta. Siswa membawa beras ke sekolah tidak lagi memakai plastik. Kita ingin membuat sekolah yang ramah lingkungan tidak boleh lagi ada plastik di sekolah,” ujarnya.

Fungsi plastik diganti dengan Kanjut Kundang yang merupakan wadah dari kain. Kanjut Kundang ini dibuat oleh siswa sendiri dari kain bekas. Dinas Pendidikan juga mengarahkan agar Kanjut Kundang dibuat oleh siswa sendiri tidak boleh oleh orang lain.

“Harus dibikin oleh siswa sendiri sebagai pendidikan ketelatenan keuletan. Dijait manual (kecos) gitu ya. Membuat Kanjut Kundang ini juga sebagai prakarya keterampilan,” kata Purwanto.

Baca juga: Rotasi OPD Tangsel, Benyamin: Eselon 2 Dahulu

Jadi siswa di Purwakarta setiap hari Kamis membawa segenggam beras dengan wadah Kanjut Kundang.

“Beras yang terkumpul nanti akan dibagikan menggunakan boboko yang terbuat dari bambu nggak boleh pakai plastiknya lagi. Semoga gerakan ini dapat membantu warga yang kurang mampu di Purwakarta dan menjadi pendidikan karakter yang menanamkan nilai gotong royong dan nilai kepedulian sosial kepada anak-anak kita,” pungkasnya.

Bupati Purwakarta

Dinas Pendidikan Purwakarta

Kabupaten Purwakarta

Pendidikan Karakter

Pendidikan Purwakarta


Populer

RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, DPR Ketok Palu di Tengah Aksi Penolakan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami