Jurnalistika
Loading...

Anggaran Makan Siang Gratis Ingin Dipangkas Prabowo, Menteri Jokowi Buka Suara

  • Arief Rahman

    19 Jul 2024 | 09:45 WIB

    Bagikan:

image

Airlangga Hartarto. (Dok. setkab.go.id)

jurnalistika.id – Menteri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespon isu yang beredar terkait pemangkasan anggaran makan siang gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per porsi. Pertama dari Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga menegaskan bahwa program makan bergizi gratis, yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, sudah dianggarkan dengan alokasi sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025.

Hanya saja kata Airlangga, mengenai teknis penyaluran makan bergizi gratis masih akan dibahas lebih lanjut.

“Nah, teknisnya (penyaluran makan bergizi gratis) nanti akan dibahas lebih detail lagi,” kata Airlangga usai acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).

Baca juga: Prabowo Rencanakan Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp7.500, Bisa Dapat Apa Saja?

Namun, ia tidak memberikan jawaban tegas apakah benar alokasi per anak akan dipangkas menjadi Rp7.500, seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, juga turut memberikan pandangannya terkait isu ini. Ia menilai bahwa anggaran Rp7.500 per porsi untuk program makan gratis dianggap cukup, bahkan besar, untuk beberapa daerah di Indonesia.

“Saya kira untuk daerah tertentu Rp7.500 sudah sangat besar itu,” ungkapnya.

Muhadjir menambahkan bahwa kebijakan mengenai anggaran makan bergizi gratis ini masih dalam proses pematangan dan yang terpenting adalah standar kesehatan terpenuhi.

“Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tetapi Insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan,” tambahnya.

Baca juga: Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Fokus Persiapkan Kabinet

Muhadjir menjelaskan bahwa nominal Rp7.500 tidak bisa dianggap terlalu kecil untuk semua daerah. Hal itu mengingat perbedaan harga jual beli bahan makanan dan tingkat kemahalan di setiap daerah.

“Untuk daerah tertentu, memang mungkin kecil, karena itu nanti pasti akan dilihat dari sisi tingkat kemahalan masing-masing daerah,” jelasnya.

Isu Pemangkasan Anggaran Makan Siang Gratis

Isu pemangkasan anggaran ini muncul setelah ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengaku telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.

Menurutnya, tim presiden terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makanan per hari dari Rp15 ribu menjadi Rp9 ribu atau Rp7.500.

“Setelah dikomunikasikan angka Rp71 triliun, tim ekonomi presiden terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15 ribu ke Rp9 ribu atau Rp7.500. Bisa kita pahami tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat,” ujar Heriyanto.

Baca juga: Dua Anggota MUI Diskors karena Diduga Terlibat dengan Organisasi Berafiliasi Yahudi

Kendati demikian, keputusan akhir mengenai besaran anggaran ini masih menunggu pembahasan lebih lanjut dan kajian mendalam agar dapat diterapkan secara efektif dan tepat sasaran di seluruh wilayah Indonesia.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Airlangga Hartanto

Kabinet Jokowi

Muhadjir Effendy

program makan siang gratis


Populer

Kronologi Pilkada Berdarah di Sampang: Beda Pilihan Nyawa Melayang
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami