Jurnalistika
Loading...

Anies Soroti Ketimpangan Ekonomi hingga Singgung Bansos Saat Sampaikan Visi Misi di Debat Capres Terakhir

  • Arief Rahman

    05 Feb 2024 | 09:05 WIB

    Bagikan:

image

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat menyampaikan visi misi di debat capres terakhir Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU RI)

jurnalistika.id – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti permasalahan ketimpangan ekonomi hingga singgung terkait bantuan sosial (bansos) saat menyampaikan visi misi pada debat capres terakhir Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Anies Baswedan mendapatkan kesempatan ketiga dalam menyampaikan visi misi mengenai tema debat capres terakhir Pilpres 2024, yakni soal Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Alam, dan Inklusi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu membuka penyampaian visi misi dengan bahasa isyarat disabilitas. Kemudian dilanjut dengan mengungkap sederet permasalahan mulai dari ketimpangan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta beserta Jawa dan luar Jawa.

“Kaya miskin, desa kota, pendidikan umum, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, dan pendidikan teknis. Ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena membahayakan bagi republik ini,” kata Anies Baswedan.

Baca juga: Visi Misi Prabowo pada Debat Terakhir: dari Makan Bergizi hingga Bangun 3 Juta Rumah

Anies melanjutkan, di bidang perekonomian menurutnya hanya segelintir orang yang menguasai sebagian besar perekonomian. Ia lantas mengungkit soal cita-cita para pendiri bangsa yang mendirikan republik untuk semua orang.

“Ketika republik ini didirikan para pendirinya 60-an orang anggota BPUPKI, mereka adalah orang-orang terdidik, mereka adalah dari kaum privilege. Tapi mereka mendirikan republik ini untuk semua golongannya, ataupun keluarganya untuk semuanya, kekuasaan yang dibangun untuk berikan kesempatan kepada semua,” ujarnya.

Ia menilai Indonesia kini jauh dari cita-cita para pendiri bangsa tersebut. Sebagai seorang yang berangkat dari dunia mengajar, Anies ingin membawa gagasan pendiri republik untuk kembali mewarnai Indonesia untuk mengarah ke depan agar kembali pada format awal.

Ungkit Soal Permasalah Jaminan dan Pendidikan

Lebih lanjut, Anies mengatakan saat ini ada 45 juta orang belum bekerja dengan layak. Sementara soal jaminan sosial lebih dari 70 orang tidak memilikinya.

“Bicara pendidikan, jauh dari kota terpencil masa depan jadi suram, kemampuan tinggi kesempatan tidak ada. Sangat frustasi melihatnya,” tuturnya.

Tak hanya itu, Anies juga menyoroti soal kesehatan mental dan kekerasan seksual. Menurutnya lebih 15 juta orang menjadi korban, dan menurutnya hal itu harus menjadi kepedulian rakyat kebanyakan.

“Karena Itu, dalam perjalanan kami satu tahun. Kami temukan jutaan rakyat yang berbondong-bondong menginginkan perubahan. Mereka membuat poster rakyat, membuat posko rakyat, mendoakan dari tempat yang tidak kita lihat. Poster-poster itu cemerlang,” ungkapnya.

Baca juga: Ucapan “Recehan dan Ngawur” Dianggap Hina Gibran, Mahfud Dilaporkan ke Bawaslu

Anies menambahkan sebagai paslon nomor urut 1, ia ingin memastikan hidup sehat untuk rakyat. Apabila sakit ada pertolongan, tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau, dan keluarga sejahtera karena upahnya layak.

“Dan bisa membutuhkan diberikan bansos. Sesuai kebutuhannya, bansos plus. Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi,” tutur Anies Baswedan.

“Dan warga negara yang bangga dengan negaranya, karena dijaga budaya dan etika nya dijaga, kita menginginkan persatuan, karena ditopang dengan rasa keadilan. Persatuan itu tidak mungkin terjadi dalam ketimpangan persatuan membutuhkan rasa keadilan,” lanjutnya.

Anies Ingin Mewujudkan Bangsa Cerdas, Sejahtera Berbudaya dan Bersatu

Dalam mengatasi sejumlah permasalahan tersebut, Anies mengatakan visi mereka mewujudkan bangsa yang cerdas yang sejahtera berbudaya dan bersatu.

“Kita menyaksikan begitu banyak orang punya prinsip, ‘sopo wani rekoso bakal nggayuh mulyo‘ siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam usahanya pasti meraih kemuliaan. Tapi bila kesempatannya ada, bila kesempatannya tidak ada menghasilkan frustasi,” kata Anies.

Dia juga mengatakan jika nanti terpilih akan memegang prinsip ‘Ngadek sacekna nilas saplasna” konsisten ucapan dan perbuatan menjunjung kejujuran dan kearifan.

“Ini komitmen, kami fokus pada pembangunan manusia Indonesia menghadirkan kesetaraan menghadirkan keadilan dengan seperti itu kita ada persatuan perubahan saatnya kita kerjakan, ‘katong’ bergerak untuk perubahan untuk seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada, terima kasih.” pungkasnya.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Anies Baswedan

debat capres

Pemilu 2024

Pilpres 2024


Populer

5 Fakta Soal Insiden Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami