jurnalistika.id – Meningkatnya angka kelahiran tiap tahun dinilai menjadi peluang pasar bagi pengusaha Aqiqah. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Data, Inovasi dan Teknologi Dinas Koperasi dan UKM Tangsel, Yuliartono, dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (Aspaqin) Banten.
Muswil tersebut digelar di Padepokan Geliat Masa Tua Ku, Kecamatan Setu, Kota Tangsel pada Selasa, (25/1/22)
“Aqiqah merupakan ibadah pada saat kelahiran anak. Jika ada warga Banten, khususnya Tangsel yang menggeluti usaha ini dipastikan tidak akan kekurangan pasar,” katanya.
Presiden Aspaqin, Fahmi Thalib menguatkan anggapan itu. Menurutnya, kebutuhan Aqiqah di tingkat nasional sendiri melimpah. Dan itu belum terpenuhi oleh anggota Aspaqin.
“Kebutuhan kambing dan domba saat ini sulit dan harganya mulai mahal karena mendekati Idul Fitri dan Idul Adha,” kata Fahmi.
Muswil itu sendiri menetapkan Yadi Suherlan sebagai Gubernur Aspaqin Banten periode 2022-2024. Ia meminta agar seluruh anggota Aspaqin Banten untuk selalu berkolaborasi.
“Aspaqin harus ada scale up bisnisnya, terutama manajemen bisnis dan keuangan,” kata Yadi.
Owner Saung Aqiqah ini mengharapkan, sinergitas antara pemerintah dengan pelaku usaha Aqiqah dapat meningkatkan usaha mereka dari UMKM menjadi lebih baik dan besar.
“Potensi usaha Aqiqah di Banten tinggi, begitu pula dengan jumlah kelahiran anak dari keluarga muslim di Indonesia meningkat. Ibadah aqiqah yang sunnah muakkad tetap berlangsung dengan cara di servis secara penuh oleh lembaga aqiqah,” Jelasnya.
Selain Muswil untuk memilih Gubernur Aspaqin Banten, acara ini juga menggelar mini workshop dengan pembicara Ahmad Gozali bertema “Membangun Cashflow dalam Bisnis Aqiqah Saat ini” dengan menampilkan Success Story dari Fahmi Thalib ‘Juragan Aqiqah’ dan Rian Kadarusman ‘Aqiqah 86’.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.