Jurnalistika
Loading...

Bank Dunia Khawatir dengan Program Makanan Bergizi Gratis Prabowo, Ini Kata Kemenko PMK

  • Jurnalistika

    02 Jul 2024 | 07:35 WIB

    Bagikan:

image

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memegang kotak makan siang saat berkunjung ke SMP negeri di Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. (Antara Photo)

jurnalistika.id – Bank Dunia telah menyampaikan kekhawatiran mereka terkait potensi ketidakefektifan program unggulan Prabowo Subianto, Makanan Bergizi Gratis (MBG), dalam mengatasi stunting.

Saat ini, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sedang mengevaluasi inisiatif tersebut sebelum diterapkan di pemerintahan baru.

“Program makanan bergizi gratis sangat penting dalam memberikan nutrisi seimbang sejak tingkat sekolah dasar,” kata Asisten Deputi Keamanan Nutrisi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa.

Baca juga: Beda dengan Menko PMK, Ma’ruf Amin Usul Cabut Bansos Jika Penerima Main Judol

Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah dan remaja untuk menangani stunting sejak dini.

Sebanyak 60 persen anak-anak Indonesia tidak sarapan. Program ini ditargetkan mencakup sekitar 82,9 juta siswa pada tahun 2029 dengan anggaran total diperkirakan sebesar Rp400 triliun.

Pemerintah saat ini telah mengalokasikan Rp71 triliun dalam RAPBN 2025 untuk tujuan ini.

Laporan Prospek Ekonomi Indonesia dari Bank Dunia pada Juni 2024 menyoroti bahwa makanan sekolah, meskipun bermanfaat untuk keanekaragaman diet dan mengatasi anemia, tidak mengatasi stunting karena melewatkan 1.000 hari pertama kehidupan yang kritis.

Program makanan sekolah diterima secara luas di seluruh dunia, dengan 418 juta anak mendapat manfaat dari program ini. Menurut laporan State of School Feeding Worldwide dari Program Pangan Dunia tahun 2022.

Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan nutrisi, meningkatkan kehadiran dan hasil belajar di sekolah, serta memberikan perlindungan sosial.

“Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat menjembatani kesenjangan belajar yang disebabkan oleh kebiasaan tidak sarapan,” tambah Jelsi.

Evaluasi masih berlangsung, dengan mempertimbangkan rekomendasi untuk kelompok sasaran tertentu, kondisi regional spesifik Indonesia, atau anak-anak dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

Sumber

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Bank Dunia

Prabowo Subianto

program makan siang gratis


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami