jurnalistika.id – Derasnya hujan yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memicu bencana banjir bandang dan pergerakan tanah di berbagai wilayah. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan parah, mulai dari kendaraan hanyut hingga puluhan rumah rusak.
Video dramatis yang memperlihatkan enam mobil terseret arus banjir di Kampung Cierih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, viral di media sosial, Rabu (4/12/2024).
Dalam video berdurasi 19 detik itu, mobil-mobil yang awalnya terparkir di lokasi aman, satu per satu terseret derasnya arus hingga hilang dari pandangan.
Baca juga: Mobil dan Sopir Terseret Air di Sukabumi Akibat Luapan Sungai Cikaso
“Air datang tiba-tiba, sangat deras. Mobil-mobil itu awalnya terparkir di tempat yang aman, tapi arusnya terlalu kuat hingga menghanyutkan kendaraan,” ujar Deni (35), warga setempat.
Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengonfirmasi banjir bandang tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cikaso akibat curah hujan tinggi.
Pergerakan Tanah Rusak Puluhan Rumah
Bencana lain berupa pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, pada Rabu dini hari. Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 30 rumah dan satu masjid mengalami kerusakan.
Sebanyak 42 kepala keluarga atau sekitar 120 jiwa terdampak, dengan sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena kondisi rumah yang terancam ambruk.
Baca juga: Hujan Deras Picu Longsor di Sukabumi, Empat Lokasi Terdampak
Mayoritas kerusakan pada rumah meliputi dinding, lantai, dan pondasi. Masjid di lokasi ini juga rusak dengan bagian dinding dan pondasi yang terancam runtuh.
Bencana pergerakan tanah diduga tidak hanya dipicu hujan deras, tetapi ada penyebab lainnya. Maka dari itu, warga dihimabu untuk mengungsi jika rumahnya sudah tidak layak huni.
Penanganan dan Imbauan
Untuk menangani bencana tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan aparat lokal, relawan, dan lembaga kemanusiaan.
Mereka mendata kerusakan dan kebutuhan darurat seperti terpal, tenda, sembako, serta bantuan lain. Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dari kedua bencana tersebut.
Baca juga: Santriwati Tewas Diterjang Longsor di Lebak, Adiknya Luka-Luka
Bencana pergerakan tanah juga melanda tiga kampung di Desa Bantargadung, yaitu Kampung Linggaresmi, Kampung Cikarangtawang, dan Kampung Bantargadunggirang. Namun, pendataan dampak di lokasi ini masih berlangsung.
BPBD mengingatkan warga Sukabumi untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, terutama di musim hujan dengan intensitas tinggi seperti sekarang.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini