jurnalistika.id – Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer membeberkan sejumlah alasan dibubarkannya Ganjar Pranowo (GP) Mania. Salah satunya, karena Gubernur Jawa Tengah itu miskin gagasan.
Sebelumnya, DPP Joman telah membubarkan GP Mania berdasarkan kajian serius dan mendalam. Pembubaran itu juga berlaku pada DPP, DPD, DPC, PAC hingga ranting organisasi relawan tersebut.
Setidaknya ada tiga alasan yang disampaikan DPP Joman mengapa GP Mania dibubarkan. Pertama tidak adanya kepastian mengenai pengusungan Ganjar sebagai calon presiden (capres) hingga saat ini.
Baca juga: Alasan Nasdem Usung Anies, Ganjar dan Andika Jadi Capres 2024
Kedua, DPP Joman menilai Ganjar tidak mampu meyakinkan rakyat, pendukung, serta partai pengusungnya sebagai capres. Terakhir, sampai saat ini belum ada nilai yang lebih ditonjolkan oleh Gubernur Jawa Timur itu sebagai capres.
“Baik dalam hal gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang,” kata Immanuel Ebenezer, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, DPP Joman menyebut Ganjar bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan tonggak kepemimpinan Presiden Jokowi. Selain itu, mereka menilai kalau tampilan Ganjar di depan publik atau media sosial dengan yang sesungguhnya berbeda.
Sementara terkait pembubaran, Noel mengatakan telah membuka komunikasi langsung kepada Ganjar.
Kendati telah membubarkan organisasi relawan tersebut, Immanuel mengatakan DPP Joman telah meminta kepada seluruh relawan Joman untuk tetap bersatu dan menunggu arahan atau keputusan DPP tentang dukungan terhadap capres maupun cawapres di Pilpres 2024.
Immanuel lantas menambahkan, DPP Joman tidak bertanggung jawab secara hukum dan politik jika ada pihak yang menggunakan nama GP mania setelah adanya pembubaran.
Tentang GP Mania
GP Mania merupakan relawan Ganjar Pranowo yang dibentuk pada tahun 2021. Pembentukan tersebut dilakukan berdasarkan inisiatif DPP Joman.
Kemudian Joman mendeklarasikan organisasi relawan itu di berbagai daerah di Indonesia. Meliputi DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, hingga Jambi. Bahkan disebut sudah berdiri di sejumlah daerah Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.
(arn/red)