Jurnalistika.id – Mahasiswa Tangerang Selatan (Tangsel) membuka posko kesehatan yang terpusat di Kampung Cariuk, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Titik tersebut menjadi wilayah yang cukup terdampak parah akibat gempa 5,6 M yang mengguncang Cianjur pada 21 November lalu.
Sejumlah mahasiswa Tangsel yang menjadi relawan untuk membantu korban gempa Cianjur itu berasal dari STIKes Widya Dharma Husada (WDH), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Universitas Pamulang (PT UNPAM).
“Posko itu untuk pengecekan kesehatan, edukasi kesehatan, dan trauma healing untuk para korban. Terutama korban anak-anak,” kata Ahmad Safuwan, Ketua HIPMI PT Unpam dalam keterangannya, Senin (5/12).
Ahmad mengungkapkan, ada 12 mahasiswa Tangsel yang menjadi relawan di posko kesehatan itu, terdiri dari 7 nakes, dan 1 apoteker. Adapun 4 lainnya di bagian umum. Mereka bergabung dengan Posko Relawan Indonesia (Relindo).
“Terima kasih kepad para relawan dan donatur atas dukungannya. Terutama kepada Sahabat tangsel, KNPI Pamulang, Relindo. Mudah-mudahan gerakan ini dapat membantu meringankan saudara kita di Cianjur,” kata Ahmad.
Sementara itu, Ketua HMJ Keperawatan STIKes WDH Jauhar Khairul mengatakan, dia bersama sebelas mahasiswa lainnya itu bertahan di tenda posko kesehatan selama 6 hari.
“Kami sudah berada di sini (posko kesehatan korban gempa Cianjur-Red) sejak 30 November lalu. Dan baru balik dari sana hari ini, 5 Desember 2022,” kata Jauhar.
Menurutnya, dari hasil assessment selama di sana, para korban yang tinggal di tenda mulai terjangkit berbagai penyakit.
“Banyak anak yang terdampak penyakit batuk pilek, demam, Sembelit dan gatal-gatal akibat dari lembabnya alas terpal. Ditemukan pula beberapa ibu hamil, dan tidak ada nya ketersediaan asupan nutrisi tambahan untuk ibu hamil seperti susu ibu hamil” tuturnya.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.