Jurnalistika.id – Sejumlah praktisi dan akademisi mendeklarasikan lembaga bernama Indonesia Economic Fiscal (IEF) Institute yang bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi dan fiskal.
Acara Launching IEF tersebut dikemas dengan diskusi Publik di Gedung Pola, Cikini, Jakarta Pusat, (10/10/2021).
Direktur Eksekutif IEF, Ariawan Rahmat mengatakan, bahwa IEF akan bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi dan fiscal baik nasional maupun internasional. Supaya dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara.
Baca juga: Memperingati-hari-pahlawan-alfest-2021-gelar-donor-darah
“indonesia Economic Fiscal sebuah lembaga yg fokus pada ekonomi dengan kajian ilmiah untuk memberikan kontribusi, masukan baik bagi pemerintah maupun kepada masyarakat itu sendiri”, ujarnya.
Lebih lanjut Ariawan Rahmat menjelaskan, dalam momentum hari pahlawan nasional generasi hari ini diharapkan mencontoh para pejuang atau pahlawan bangsa. Hal itu bisa dilakukan dengan cara salah satunya membayar pajak dengan tepat waktu.
“Hari ini adalah momentum hari pahlawan nasional dan salah satu cara meneladani para pahlawan salah satunya dengan cara membayar pajak dengan tepat waktu sesuai dengan Undang-undang”, ujar direktur IEF sekaligus praktisi Pajak tersebut.
Sementara itu, Peneliti senior IEF Prof. Dr Imam Mukhlis mengatakan pembagunan ekonomi bangsa ke depan membutuhkan sumber daya manusia yang ideal. Pasalnya pemerintah juga membutuhkan partner untuk menyelesaikan segala persoalan terutama dalam sektor ekonomi.
“Keberadaan IEF ini bisa mengcover ekonomi melalui kajian dan penelitian yang nantinya akan disinergikan kepada Pemerintah mengingat Pemerintah juga butuh partner untuk menyelesaikan masalah ekonomi,” Katanya.
Baca juga: Pinjol-racun-di-tengah-himpitan-ekonomi
Hal senada juga disampaikan peneliti senior IEF Dr. Timbul Hamonangan Simanjuntak, posisi penerimaan pajak Indonesia sebagai investasi dalam negeri yang dalam beberapa tahun tidak pernah mencapai target dengan tax ratio sangat rendah dibanding negara lain. Diperlukan upaya kerja keras dengan strategi yang jitu dari semua kita dalam upaya optimalisasi penerimaan pajak.
“Budaya pajak perlu ditanamkan kepada seluruh elemen bangsa karena kesadaran bayar pajak memerlukan dukungan semua pihak sebagai bentuk kegotongroyongan nasional, tutur Hamonangan.
Diketahui acara Lounching dan Diskusi Publik IEF dihadiri berbagai narasumber diantaranya sejarawan Indonesia Rushdy Hoesein dan berbagai peserta dari lintas generasi.